
JELANG arus mudik dan balik di jalur alternatif lintas Kabupaten Garut mulai diperbaiki oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman (PUPR) Provinsi Jawa Barat. Perbaikan jalan tersebut dilakukan dengan tambal sulam setelah banyak lubang yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Pantauan di sepanjang jalan alternatif Tasikmalaya-Garut mulai diperbaiki setelah sebelumnya banyak berlubang dan bergelombang. Perbaikan yang dilakukan hanya sebagian badan jalan saja. Itu supaya pengendara tidak mengalami kendala ketika mudik dengan mobil dan sepeda motor.
Petugas PUPR Provinsi Jabar, Dadan, mengatakan ruas jalan alternatif penghubung Tasikmalaya menuju Garut memang sedang diperbaiki. Maklum, jalur tersebut mengalami kerusakan, seperti lubang di tengah jalan dan bergelombang. Perbaikan akan terus dilakukan agar bisa digunakan pemudik maupun balik pada Lebaran mendatang.
"Jalan alternatif penghubung Tasikmalaya via Singaparna menuju Garut arah Bandung biasanya digunakan jika terjadi kemacetan di jalur Gentong menuju Jateng, dialihkan ke jalur ini. Namun, perbaikan jalan masih terus dilakukan di beberapa jalan alternatif lainnya agar para pemudik sampai tujuan dan tidak ada kendala jalan rusak," katanya, Sabtu (15/3).
Sorang warga Singaparna, Fajar, 33, mengaku jelang arus mudik dan balik, jalan alternatif dari Kecamatan Singaparna melalui Salawu menuju Kabupaten Garut memang kondisinya saat ini sudah bagus, meski sebagian terlihat masih tambal sulam, rusak, dan bergelombang. Bahkan, di sepanjang jalan tersbeut juga minim penerangan jalan umum (PJU).
"Jalan alternatif melalui Singaparna arah Garut tidak pernah ada rambu lalu lintas, termasuk penerangan jalan umum (PJU). Para pengguna jalan alternatif selama ini membutuhkan penerangan. Kebutuhan penerangan jalan paling utama, mengingat di jalur tersebut rawan longsor ketika hujan deras hingga dapat menganggu kenyamanan pengendara," katanya.
Sementara itu, seorang pengendara, Wahyu, 48, warga Cikoneng, Ciamis menuturkan, perbaikan jalan Provinsi Jabar memang sudah mulai dilakukan dengan tambal sulam. Sayangnya, perbaikan jalan perlintasan kereta api saat ini masih belum diperbaiki. Padahal itu dapat menghambat laju kendaraan, khususnya para pemudik.
"Kami sering melintasi di jalur Tasikmalaya menuju arah lingkar Gentong memang ada jalan belum diperbaiki, seperti di pelintasan kereta api antara lain di Indihiang, Dawagung, Cisayong, dengan kondisi berlubang. Karena jalan tersebut memang digunakan para pemudik dan masih banyak lubang di antara jalan provinsi dan pelintasan KA hingga hotmix belum dilakukan di sepanjang jalan, dan tetap masih aspal lama," paparnya. (P-2)