
MENTERI Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, meminta semua pihak agar menjaga hubungan baik Indonesia-Brasil. Hal ini terkait dengan insiden kematian Juliana Marins di Gunung Rinjani, NTB, 26 Juni yang lalu.
"Pemerintah Indonesia sangat concern dan berduka atas kematian warga Brasil, Juliana Marins akibat terjatuh ke dalam jurang sedalam 600 meter di tebing Gunung Rinjani. Pemerintah menganggap insiden tersebut adalah insiden kecelakaan yang dapat terjadi pada setiap pendaki gunung," ujar Menko Yusril dalam keterangan tertulis kepada media di Jakarta, Jumat (4/7).
Sudah Dijelaskan?
Pemerintah, lanjut Yusril, telah menjelaskan kepada publik insiden tersebut secara jelas. Baik upaya evakuasi hingga autopsi yang dilakukan di sebuah rumah sakit di Denpasar.
Ihwal evakuasi, Yusril menekankan memang tidak secepat seperti yang diharapkan oleh pihak keluarga. Pasalnya penggunaan helikopter tidak dapat dilakukan di medan bertebing di tengah cuaca ekstrem.
Medan Terjal?
"Secara medis, secepat apapun pertolongan datang, upaya untuk menyelamatkan nyawa korban dalam insiden jatuh seperti itu hampir mustahil dapat dilakukan," bebernya.
Seperti diketahui, Juliana Marins terjatuh ke jurang di Gunung Rinjani, pada Sabtu, 21 Juni 2025. Jenazahnya baru bisa dievakuasi oleh tim Sar gabungan empat hari kemudian, karena kendala cuaca buruk dan medan yang sulit. (Bob/P-3)