Mengenang Diogo Jota, Wimbledon Longgarkan Aturan Berusia 148 Tahun

9 hours ago 4
Mengenang Diogo Jota, Wimbledon Longgarkan Aturan Berusia 148 Tahun (Youtube Wimbledon)

TURNAMEN Wimbledon untuk pertama kali dalam 148 tahun sejarahnya memberikan kelonggaran terhadap aturan berpakaian serbaputih yang selama ini dijunjung ketat. 

Keputusan itu diambil guna menghormati mendiang pesepak bola Portugal dan Liverpool, Diogo Jota, serta sang adik, Andre Silva, yang meninggal dunia akibat kecelakaan mobil tragis di Spanyol, Kamis (3/7) dini hari waktu setempat.

Francisco Cabral, petenis ganda asal Portugal, tengah dalam perjalanan menuju All England Club saat mendengar kabar duka tersebut. Ia kemudian tampil bersama mitranya, Lucas Miedler, dan berhasil mengalahkan pasangan Jamie Murray (Skotlandia) dan Rajeev Ram (AS), sebelum memberikan pernyataan emosional seusai laga.

"Saya telah membaca kabar yang sangat menyedihkan itu," ujar Cabral dikutip Nine.

"Dia sosok besar, tidak hanya di Portugal tetapi juga dunia. Ia manusia yang luar biasa dengan keluarga yang baik dan tiga anak. Doa saya untuk seluruh keluarganya. Ini pasti masa yang sangat berat bagi mereka."

Cabral berencana mengenakan ban lengan hitam pada pertandingan putaran kedua melawan pasangan Ceko Petr Nouza dan Patrik Rikl. "Saya belum sempat mendapatkan ban hitam hari ini, tetapi saya ingin mengenakannya di pertandingan selanjutnya," ujarnya.

Wimbledon, yang sejak 1877 selalu mewajibkan atlet berpakaian serbaputih, memutuskan untuk mengizinkan pemakaian ban lengan atau pita hitam sebagai bentuk penghormatan. Langkah ini dianggap sebagai respons kemanusiaan atas duka yang dirasakan dunia olahraga.

Menurut laporan media setempat, Jota dan adiknya tewas saat mobil Lamborghini yang mereka tumpangi tergelincir dan terbakar setelah diduga mengalami pecah ban saat mencoba menyalip kendaraan lain.

Keduanya sedang menuju pelabuhan di Santander, Spanyol utara, untuk menyeberang ke Inggris dengan kapal laut. Jota sebelumnya disarankan untuk tidak terbang karena baru menjalani prosedur medis pada paru-parunya.

Kecelakaan ini terjadi hanya beberapa pekan setelah Jota menikahi kekasih lamanya, Rute Cardoso. Dalam unggahan di media sosial, Cardoso menulis singkat, "Yes to forever."

Kabar duka ini mengguncang komunitas sepak bola. Para pendukung Liverpool meletakkan bunga dan syal klub di luar Stadion Anfield sebagai bentuk penghormatan. Manajer Liverpool, Arne Slot, menyampaikan belasungkawa mendalam. 

"Apa yang bisa dikatakan dalam situasi seperti ini ketika rasa sakit begitu dalam? Saya tidak punya kata-kata. Yang saya miliki hanyalah perasaan yang mungkin dirasakan banyak orang terhadap seseorang yang kami cintai, baik sebagai pemain maupun sebagai pribadi," ujar Slot.

Jota bergabung dengan Liverpool dari Wolverhampton Wanderers pada 2020 dan mencetak 65 gol dalam 182 penampilan. Ia turut membawa Liverpool meraih tiga gelar bergengsi, termasuk Liga Primer Inggris. Gol terakhirnya untuk The Reds terjadi dalam laga derby Merseyside melawan Everton pada April lalu.

Andre Silva, adik Jota, diketahui bermain untuk klub kasta bawah Portugal, Penafiel. Kedua bersaudara itu kini meninggalkan duka mendalam, tak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi publik sepak bola dunia. (I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |