Menempel Barcode MyPertamina di Kendaraan Jadi Penyebab Kebocoran Kuota BBM Subsidi

7 hours ago 2
Menempel Barcode MyPertamina di Kendaraan Jadi Penyebab Kebocoran Kuota BBM Subsidi Ilustrasi(Istimewa)

SALAH satu penyebab utama kebocoran kuota bahan bakar minyak (BBM) subsidi di masyarakat adalah kebiasaan pengendara yang menempelkan barcode MyPertamina pada kendaraan atau mencetaknya sebagai stiker. Barcode yang terlihat bebas ini memiliki risiko tinggi untuk disalin atau difoto oleh oknum tidak bertanggung jawab, kemudian digunakan tanpa sepengetahuan pemilik aslinya.

Praktik ini membuka celah bagi penyalahgunaan kuota BBM yang seharusnya diterima oleh pemilik yang sah. Sistem yang digunakan di SPBU tidak dapat membedakan barcode hasil memfoto milik orang lain sehingga memungkinkan transaksi tetap dilakukan meski pemilik aslinya tidak melakukan pembelian. Hal ini tentu saja merugikan pemilik yang sah karena kuota BBM mereka tersedot oleh pihak lain.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Region Sumbagut, Susanto Satria, mengatakan bahwa kebiasaan tersebut dapat menyebabkan kerugian besar bagi pengguna yang tidak sengaja terjebak dalam penyalahgunaan kuota. 

"Jika barcode BBM digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, sistem tetap akan melayani transaksi meskipun yang bersangkutan tidak melakukan pembelian. Ini tentu merugikan pengguna yang sah karena kuota subsidi mereka tersedot," katanya ketika dihubungi wartawan, Selasa (20/5).

Dia menjelaskan langkah yang diambil oleh Pertamina untuk mencegah kebocoran ini. "Kami mengimbau pengguna untuk tidak menempelkan barcode pada kendaraan atau mencetaknya sebagai stiker. Sebaiknya, lakukan penyegaran barcode secara berkala melalui aplikasi MyPertamina. Fitur refresh barcode akan mengganti kode lama dengan yang baru, sehingga barcode yang disalahgunakan tidak bisa digunakan lagi," jelasnya.

Salah satu pengemudi kendaraan, Budi, 45, mengaku tidak menyadari bahwa kebiasaan menempelkan barcode di kendaraan bisa berisiko disalahgunakan. 

"Saya kira ini lebih praktis saja, biar mudah kalau ada yang perlu saya gunakan. Tapi, setelah tahu ini bisa dimanfaatkan oknum untuk menyalahgunakan kuota, saya jadi lebih hati-hati," katanya.

Selain itu, Pertamina juga mengingatkan agar pengguna tidak memberikan barcode dalam bentuk foto saat bertransaksi di SPBU. Operator SPBU diminta untuk langsung memindai barcode dari aplikasi, bukan melalui galeri ponsel. 

"Jangan izinkan barcode difoto oleh operator. Pastikan barcode dipindai langsung dari aplikasi, bukan dari gambar," tegasnya.

Dengan langkah-langkah tersebut, Pertamina berharap distribusi BBM subsidi dapat tetap tepat sasaran dan terhindar dari penyalahgunaan yang merugikan pihak-pihak yang berhak. (HK/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |