
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman memaklumi adanya masyarakat yang menghujat dirinya terkait surat berkop Kementerian UMKM yang viral.
Surat tersebut berisikan permohonan dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sofia, Brussel, Paris, Bern, Roma, dan Den Haag serta Konsulat Jenderal RI di Istanbul, untuk kegiatan istrinya selama di Eropa pada 30 Juni hingga 14 Juli 2025.
“Saya menghormati dan sangat memahami ada pihak-pihak yang menghujat saya, yang marah kepada saya, yang mencaci maki saya. Wajar,” ujar Maman usai bertemu Deputi Informasi dan Data KPK Eko Marjono di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, hari ini.
Oleh sebab itu, dia menghargai pendapat semua masyarakat, dan tidak merasa yang mendiskreditkan dirinya salah ataupun benar.
“Ini kan bagian dari kontrol publik kepada pejabat publiknya. Nah, maka dari itu, saya ingin membangun tradisi positif. Jadi, kalau ada hal-hal kayak begini, daripada berpolemik, ya kami datang ke KPK, tunjukkan tanda bukti,” katanya.
Ia juga mengaku tidak khawatir usai mengunjungi KPK.
“Saya hadir di sini, saya bertemu dengan teman-teman, tidak ada sedikit pun kekhawatiran dalam diri saya karena lillahi ta'ala itu semua tidak menggunakan fasilitas siapa pun,” ujarnya.
Sebelumnya, Maman tiba menggunakan mobil berpelat nomor RI 27 dengan angka kecil 17, dan memasuki Gedung Merah Putih KPK pada pukul 15.05 WIB.
Saat tiba, dia mengaku berinisiatif menyerahkan sejumlah dokumen untuk menuntaskan polemik yang mengatasnamakan dirinya dan keluarganya.
Polemik tersebut mengenai surat berkop Kementerian UMKM yang beredar dan viral di media sosial, serta menuai kecaman dari warganet sebab Agustina Hastarini sebagai istri Maman bukan pejabat publik di kementerian tersebut.
Sementara Maman meninggalkan Gedung Merah Putih KPK dengan menggunakan mobil yang sama pada pukul 16.02 WIB.(Ant/P-1)