Limbah Pertanian Mampu Tingkatkan Kesuburan Tanah dan Kualitas Buah Jeruk

5 hours ago 2
Limbah Pertanian Mampu Tingkatkan Kesuburan Tanah dan Kualitas Buah Jeruk Kegiatan pengolahan limbah pertanian dan kotoran ternak menjadi kompos dan pupuk organik cair di Desa Belantih, Kintamani, Banglii, Bali, Sabtu (21/6).  (MI/Ruta Suryana)

Pemanfaatan limbah pertanian yang berkelanjutan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas buah jeruk. Selain itu petani juga diringankan beban dari ketergantungan pada pupuk anorganik yang harganya semakin mahal dan sulit didapat.

Terkait hal tersebut, akademisi dari Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Sains dan Teknologi Universitas Warmadewa, Ni Komang Alit Astiari mendorong kelompok tani untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah pertanian. 

"Penggunaan pupuk organik dari limbah pertanian tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat menurunkan ketergantungan petani pada pupuk anorganik yang harganya semakin mahal dan sulit didapat," ujarnya pada kegiatan Program Pemberdayaan Berbasis Kewirausahaan (PBK) di Desa Bbelantih, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Sabtu (21/6).

Kata Alit Astiari, selama ini banyak petani jeruk di Desa Belantih menghadapi masalah dalam hal kualitas buah dan produktivitas. Dia menyebutkan, banyak faktor yang menyebabkan hal ini, antara lain pemeliharaan yang kurang intensif dan rendahnya kapasitas  petani dalam mengadopsi teknologi budidaya yang baik. 

"Kami ingin memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada kelimpok tani agar mereka dapat mengolah limbah menjadi pupuk berkualitas yang dapat meningkatkan hasil panen," kata Alit Astiari.

Dalam program ini, akademisi memberikan penyuluhan dan demonstrasi tentang pengolahan  limbah organik  dari sisa-sisa pertanian dan kotoran ternak menjadi kompos dan pupuk organik cair kepada Kelompok Tani Dharma Kriya di Desa Belantih.  Sedangkan Kelompok Wanita Tani (KWT) Widya Pertuwi juga diberikan keterampilan mengolah samlah rumah tangga seperti limbah janur, limbah dapur  dijadikan kompos untuk menyuburkan tanah pekarangannya sendiri dan mengurangi pencemaran lingkungan sekitar rumahnya.  

Ketua Kelompok Tani Dharma Kriya, Wayan Selamat dan Ketua KWT "Widya Pertiwi", Ni Wayan Sukarini, menyampaikan rasa terima kasih atas pelatihan yang diberikan. "Kami sangat bersyukur karena ini adalah kesempatan yang berharga bagi kami untuk belajar mengolah limbah yang selama ini dianggap tidak berguna. Kami berharap bisa mempraktikkan ilmu ini dalam usaha tani kami," ungkapnya dengan wajah sumringah.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan anggota Kelimpok Tani dan KWT dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan limbah organik sehingga tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga meningkatkan produksi jeruk yang berkualitas.

Rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang didanai oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Warmadewa. Melalui inisiatif ini, diharapkan keberlanjutan pertanian di Desa Belantih dapat terjaga dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. (H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |