
ANGGOTA DPR RI dari Fraksi Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menggelar Sosialisasi Pendidikan Politik Daerah Pemilihan Tahap 1 Fraksi Partai Gerindra MPR RI, di Gedung Auditorium GOR Grogol, Jakarta Barat, Sabtu (22/2). Sara mengatakan kepada para peserta agar lantang bersuara terkait isu apa yang sedang terjadi minimal di lingkungan sekitar.
Sosialisasi 4 Pilar MPR RI ini terdiri dari Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI 1945 sebagai Konstitusi Negara serta Ketetapan MPR, NKRI sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara merupakan salah satu tugas yang diembankan kepada Anggota DPR/MPR RI. Rahayu juga menekankan soal substansi tugas dan fungsi dari DPR, MPR, DPD hingga pemerintah daerah.
“Supaya minimal yang di ruangan ini, semua orang yang hadir di sosialisasi saya, paham bukan hanya fungsi dari DPR, MPR dan Gubernur,” ujar Rahayu, melalui keterangannya, Minggu (23/2).
Perempuan yang akrab disapa Sara itu menjelaskan fungsi DPR memanggil menteri dalam rapat dengar pendapat ialah untuk memberitahu bahwa DPR bisa memutuskan apakah anggaran-anggaran yang diajukan masuk akal atau tidak.
“Karena ini seringkali saya keliling Indonesia juga melihat demo-demo yang sedang terjadi sekarang ada yang cuma ikut-ikutan saja tanpa memahami bagaimana untuk bersuara yang efektif,” ujar Sara.
Kemudian, Sara juga meminta agar jangan sampai masyarakat Indonesia memilih sosok wakil rakyat hanya sekadar populer. Seharusnya, kata Sara, sosok pemimpin ialah yang memahami bagaimana membuat undang-undang dan memahami soal bagaimana membuat kebijakan.
Sara juga menekankan pentingnya budi pekerti. Jika ada masyarakat yang butuh bantuan, maka haruslah dibantu tanpa pamrih.
“Saya gak akan terlalu banyak masuk ke dalam sejarahnya. Tapi intinya, bahwa dalam proses itu, ada satu semangat, kenapa Bung Karno, Bung Hatta, dan semua pendiri bangsa ini buat yang namanya Pancasila. Semangatnya adalah gotong royong,” tegasnya.
“Makanya Indonesia dinyatakan secara internasional, dari media sosial, sebagai negara yang masyarakatnya paling banyak memberi,” pungkasnya. (H-3)