
DINAS Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lamongan, menggelar online session megilan prenuer (Megprenuer) batch III. Acara yang dilaksanakan dua hari ini diikuti 466 peserta.
Megprenuer sebagai salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten Lamongan, adalah menghadirkan wadah bagi ide-ide bisnis para milenial dan santripreneur. Dari total peserta yang hadir, 78% di antaranya sudah memiliki usaha.
Pelaksanaan Megprenuer ini didahului pendaftaran dan seleksi administrasi. Acara ini dibuka Wakil Bupati Lamongan Dirham Akbar Aksara, secara daring di ruang kerja wakil bupati, gedung Pemkab, Rabu (11/6).
Wakil Bupati yang akrab disapa Mas Dirham mengatakan, kelas daring ini harus dimanfaatkan untuk belajar kewirausahaan dengan baik, sehingga dapat diimplementasikan untuk pengembangan bisnis masing-masing.
Megprenuer sebagai salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten diharapkan mampu mewadahi ide-ide bisnis para millenial dan santripreneur. Kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas usaha mikro.
"Besar harapan kami agar UMKM Lamongan dapat terus tumbuh menjadi pilar ekonomi yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing dimana generasi muda menjadi pemeran utama dalam mengembangkan UMKM yang kompetitif dan berkelanjutan. MegPrenuer menjadi fokus utama dalam upaya pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat, khususnya generasi muda di Lamongan," tutur Mas Dirham.
Dirham memaparkan komitmen Pemkab Lamongan dalam memberikan fasilitasi pengembangan ekonomi di Kota Soto. Mulai dari fasilitasi ekspor yang nilainya mencapai Rp20,7 triliun.
Tak hanya itu, pada sektor UMKM juga menunjukkan kemajuan signifikan. Sebanyak 11 produk UMKM lolos kurasi di berbagai pameran bergengsi, enam produk UMKM berhasil tembus business matching dengan mitra dari Hong Kong dan sepuluh produk UMKM lokal telah dipasarkan melalui jaringan ritel nasional Alfamart.
Bahkan komitmennya untuk mendorong ekosistem UMKM lebih kokoh, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi telah mengeluarkan surat edaran yang menghimbau seluruh instansi pemerintah dan sektor swasta untuk memprioritaskan penggunaan produk UMKM lokal.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lamongan Etik Sulistyani mengatakan ada 466 peserta yang mengikuti online session 11 dan 12 Juni ini. Menurut dia 78% di antaranya sudah memiliki bisnis, dan 22% memiliki ide bisnis. "Setelah online session ini akan diambil 200 peserta yang memenuhi kriteria, dan akan lanjut mengikuti offline session nanti," kata Etik.
Etik menambahkan dari Megprenuer batch satu dan dua sebelumnya berhasil mencetak jiwa bisnis generasi muda. Selain sukses menjalankan bisnisnya, ada juga beberapa peserta batch sebelumnya yang menjadi mentor kewirausahaan. (E-2)