
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan alasan belum melakukan penahanan pada kasus dugaan suap pada proses pengurusan dana hibah di Jawa Timur (Jatim). Total, ada 21 tersangka dalam perkara ini, salah satunya yakni anggota DPR Anwar Sadad.
“Tidak ada kesulitan, bahwa penahanan tentunya akan membatasi masa penyidikan yang akan dilakukan oleh penyidik,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Jakarta, Jumat (18/4).
Tessa membantah ada kendala sampai perkara ini belum dilakukan penahanan, padahal sudah bergulir hampir setahun. Buktinya, penggeledahan dan pemeriksaan saksi masih dilakukan.
“Dengan adanya tindakan penggeledahan yang mereka akan ketahui itu juga dapat menunjukkan bahwa proses penyidikan ini masih berjalan. Dan masih diperlukan adanya penguatan, penguatan untuk perkara yang sedang ditangani,” ucap Tessa.
KPK memastikan Anwar Sadad cs bakal ditahan dalam perkara ini. Upaya paksa itu menunggu aba-aba penyidik.
“Ini tidak ada kesulitan namun memang penilaian penyidik ini masih perlu dilakukan tindakan upaya paksa baik itu penggeledahan, penyitakan maupun pemeriksaan-periksaan saksi,” ujar Tessa.
Terkait kasus ini, KPK menggeledah rumah anggota DPD AA Lanyalla Mahmud Mattalitti, beberapa waktu lalu. Selain itu, Kantor KONI Jatim juga digeledah penyidik.
KPK menetapkan 21 tersangka dalam perkara ini. Sebanyak empat orang berstatus penerima suap dan 17 lainnya pemberi.
KPK masih ogah memerinci identitas mereka. Namun, tiga tersangka penerima berstatus penyelenggara negara dan satu sisanya staf pejabat.
Sementara itu, 15 tersangka pemberi merupakan pihak swasta. Dua sisanya berstatus sebagai penyelenggara negara. (Can/P-3)