
Pelatih Bayern Muenchen, Vincent Kompany, menyebut pertandingan perempat final Piala Dunia Antarklub melawan Paris Saint-Germain (PSG) pada Sabtu (6/7) akan menjadi laga yang menghibur. Pasalnya gaya bermain kedua tim yang sama-sama "ekstrem".
Baik Bayern maupun PSG—juara liga Jerman dan Prancis—memiliki pendekatan menyerang, dominasi penguasaan bola, dan tekanan tinggi yang mirip.
"Ketika dua tim sama-sama nyaman menguasai bola dalam berbagai situasi, baik menghadapi blok rendah maupun tekanan tinggi, maka yang terjadi adalah badai taktis di lapangan," kata Kompany dalam konferensi pers, Jumat. "Saya sendiri rela bayar tiket untuk menontonnya."
Pertandingan akan digelar di Mercedes-Benz Stadium, Atlanta, yang memiliki atap tertutup, sehingga dipastikan bebas gangguan cuaca. Namun bagi Kompany, sorotan utamanya adalah kualitas permainan.
"Kalau saya penonton netral, saya pasti datang ke stadion. Kedua tim punya prinsip bermain yang ekstrem. Itu yang bikin laga ini selalu menarik," ujarnya.
Meski menyadari kekuatan PSG sebagai juara Liga Champions, Kompany mengaku justru menyukai tantangan tersebut.
"Sebagai atlet dan kompetitor, Anda selalu ingin menghadapi tim terbaik. Dan PSG adalah itu. Ini pertandingan yang sangat berat, mungkin yang terberat, tapi justru karena itu kami di sini," tegas pelatih asal Belgia itu.
Bela Luis Enrique: Kritik Terlalu Berlebihan
Kompany juga memuji pelatih PSG, Luis Enrique, yang sempat dihujani kritik tajam usai kekalahan 0-1 dari Bayern pada November lalu.
"Saya sempat menyimak konferensi persnya di layar besar. Pertanyaan yang dilontarkan benar-benar di luar batas. Pernyataan-pernyataan besar seolah semuanya gagal dan dia tak layak," ujar Kompany.
Menurutnya, kritik itu tidak mencerminkan permainan sebenarnya PSG saat itu.
"Dalam beberapa pertandingan yang saya tonton sebelum kami bertemu, PSG seharusnya bisa menang 5-0. Tapi entah kenapa mereka seri atau kalah. Itu tak adil jika hanya melihat hasil akhir tanpa memahami dominasi permainan mereka," jelasnya.
Kini, Kompany merasa senang melihat keteguhan Luis Enrique akhirnya membuahkan hasil.
"Yang saya kagumi adalah dia tetap konsisten. Dia bertahan menghadapi tekanan dan sekarang mendapat hasilnya. Ini bukan pujian, tapi fakta," katanya. "Menarik melihat bagaimana banyak hal berubah hanya dalam enam bulan." (BBC/Z-2)