Kisah Inspiratif, Dua Kartini Penjual Koran di Persimpangan Jalan

2 weeks ago 11
Kisah Inspiratif, Dua Kartini Penjual Koran di Persimpangan Jalan Nenek penjual koran setiap berjualan di lampu merah di Sungailiat, Bangka.(MI/Rendy Ferdiansyah)

Usia memang tak menghalangi semangat dan kegigihan seseorang berjuang mencari penghasilan untuk kebutuhan hidup. Seperti perjuangan Zahro, 58, dan Zainab, 64, di Sungailiat, Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Beltung (Babel) ini.

Dua nenek kakak beradik ini setiap hari dari pagi hingga siang menawarkan koran ke setiap pengendara yang berhenti di persimpangan lampu merah di Kota Sungailiat, Kabupaten Bangka.

Setiap koran dijual dengan harga Rp3.000. Namun jika tidak habis koran dijual harga modal Rp2.000. Masih juga koran tidak habis, terpaksa mereka bawa pulang untuk dikumpulkan, kemudian dijual kiloan.

Zahro mengatakan jual koran saat ini tidak seperti dulu mudah sekali lakunya karena banyak yang beli untuk membaca berita. "Kalau dulu kami jual di lampu merah ini selalu habis, karena banyak yang beli untuk baca berita," tutur Zahro, Senin (21/4).

Namun di tengah gempuran berita secara online, berita sangat mudah dilihat di ponsel pintar menjadi penyebab penjualan koran tak seramai dahulu. "Sekarang sudah banyak yang punya hp pintar, mau baca berita tinggal lihat di hp,"ujarnya.

Ia mengaku, dari 50 koran yang dijual hanya sekitar 20 hingga 30 koran yang terjual. "Setiap hari paling kami bawa pulang Rp30 ribu hingga Rp40 ribu," ungkapnya.

Kendati demikian dirinya tak menyerah dan terus bersemangat berjualan koran di lampu merah hingga saat ini. "Gak terasa sudah 14 tahun saya jualan koran. Hanya ini yang bisa dikerjakan untuk mendapatkan penghasilan. Apalagi usia sudah tua," imbuhnya.

Zainab kakak Zahro mengungkapkan hal serupa. Hanya pekerjaan jual koran lah yang masih bisa mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. "Memang hasilnya sudah tidak seberapa, tapi cukup lah untuk kebutuhan hidup kami," kata Zainab.

Ia mengaku selama 12 tahun berjualan koran di jalan sudah banyak suka dukanya. "Ada yang baik beli koran gak ambil kembalian, tapi ada juga yang cuek tidak menghiraukan kita yang menawarkan koran," kisahnya.

Di Hari Kartini ini, mereka berdua berharap, wanita-wanita Indonesia, khususnya di Sungailiat, Bangka, jangan berputus asa dan terus bersemangat dan kuat serta berusaha. Kisah dua Kartini hebat  penjual koran di simpang lampu merah di Sungailiat, Bangka,  ini harus menjadi inspiratif bagi emansipasi wanita.(E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |