Kebakaran Kapuk Muara di Tanah Sengketa, Ini Respons Pramono Anung

3 hours ago 2
Kebakaran Kapuk Muara di Tanah Sengketa, Ini Respons Pramono Anung Ilustrasi(Antara)

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku sudah mendapatkan laporan soal peristiwa kebakaran hebat yang terjadi di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6). Tragedi itu disebut berada di lahan sengketa.

"Saya sudah mendapatkan laporan itu (isu soal tanah sengketa)," kata Pramono kepada wartawan, dikutip Senin (9/6).

Kendati begitu, Pramono menyampaikan bahwa untuk saat ini hal tersebut bukanlah menjadi prioritas utama dalam hal penanganan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ia mengatakan, saat ini yang menjadi prioritas utama bagi jajarannya di Pemprov DKI Jakarta adalah penanganan terhadap para pengungsi yang terdampak dari kebakaran tersebut.

"Saya sebagai Gubernur Jakarta memerintahkan kepada Wali Kota dan Kepala Dinas yang ada, sudahlah kita sementara ini fokus untuk menyelesaikan persoalan kebakaran. Hal kemanusiaan menjadi hal yang utama," ucap Pramono.

Diketahui sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau langsung lokasi pengungsian korban kebakaran di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu (8/6). Kebakaran hebat melanda ratusan bangunan semi permanen di wilayah tersebut pada Jumat (6/6). Kebakaran itu menyebabkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal.

“Informasi yang kami terima, kebakaran ini bermula dari salah satu bangunan semi permanen dan merambat cepat hingga menghanguskan 485 bangunan lainnya. Saat ini, kurang lebih ada 800 kepala keluarga atau sekitar 3.200 jiwa terdampak, dengan 1.900 orang sudah berada di lokasi pengungsian,” kata Pramono dalam keterangannya, Minggu (8/6).

Gubernur Pramono telah menginstruksikan Wali Kota Jakarta Utara, Hendra Hidayat, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk segera menangani kebutuhan para pengungsi secara menyeluruh.

“Bagi keluarga korban yang ijazah, KTP, atau dokumennya terbakar, saya minta segera diselesaikan. Karena kejadiannya masih baru, datanya masih bisa dilacak. Mudah-mudahan ini bisa membantu mereka yang saat ini berada di pengungsian,” ujarnya. (E-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |