Kebakaran di Jakarta Tahun Ini Sudah Terjadi 922 Kali

6 hours ago 5
Kebakaran di Jakarta Tahun Ini Sudah Terjadi 922 Kali Ilustrasi(Dok.Antara)

Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan kebakaran di Jakarta tahun ini hingga 15 Juli 2025 sudah mencapai 922 kali, menunjukkan pentingnya perhatian berbagai pihak pada upaya pencegahan dan penanggulangannya.  

"Tahun 2025 sampai 15 Juli, kejadian kebakaran sudah mencapai 922 kasus. Ini menunjukkan kebakaran bukan ancaman kosong semata," ujar Kepala Seksi Operasi Kebakaran Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, M Tasor.

Hal itu disampaikan dalam acara bertema "Reaksi Tanggap Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Untuk Warga Jakarta" di Jakarta, hari ini. Dia mengingatkan bahwa kebakaran merupakan ancaman yang serius dan setiap tahunnya ada peningkatan kasus.

Pada tahun 2020, misalnya, tercatat sebanyak 1.505 kasus kebakaran, kemudian meningkat menjadi 1.535 kasus pada tahun 2021 dan terus meningkat menjadi 1.691 kasus pada tahun 2022.

Tahun 2023 tercatat 2.286 kasus kebakaran. "Tahun 2024 kejadian kebakaran sebanyak 1.969 kasus (terjadi penurunan akibat program yang dijalankan Dinas Gulkarmat DKI)," kata Tasor.

Dia menyampaikan, kejadian kebakaran ini sebanyak 61 persen diduga karena masalah listrik, baik komponen listrik yang tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), pemasangan yang kurang memenuhi standar operasi maupun kelalaian masyarakat mengelola listrik pada saat di rumah dan kantor.

Saat ini, Dinas Gulkarmat DKI menerapkan sejumlah strategi pengendalian kebakaran di masyarakat. Salah satunya pembentukan Relawan Pemadan Kebakaran (Redkar).

"Penanggulangan kebakaran itu salah satu pilarnya adalah masyarakat. Setiap RT minimal ada dua relawan pemadam kebakaran dan ini sudah dilakukan," ujar Tasor.

Strategi lainnya yang dilakukan, yakni penempelan stiker cegah kebakaran pada rumah warga. Kemudian pengadaan dan distribusi alat pemadam api ringan (Apar) untuk masyarakat.

Setiap ASN dan pegawai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) harus memiliki Apar di rumahnya masing-masing untuk antisipasi dini apabila di rumah terjadi kebakaran.

Strategi yang juga dilakukan Dinas Gulkarmat DKI, yakni pembangunan hidran mandiri di zona merah atau rawan kebakaran. Pada wilayah rawan kebakaran dan tak memungkinkan mobil pemadam masuk, maka dibangun hidran mandiri.

Tasor mengatakan, hidran mandiri ini juga dilengkapi penampungan air (resevoir), pompa dan selang.

Selain itu, dilakukan pendampingan pemeriksaan listrik dan kompor gas di perumahan yang berkolaborasi dengan dasawisma. Selanjutnya sosialisasi menggunakan pengeras suara di tempat ibadah dan jalan mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

"'Woro-woro' ini efektif karena dilakukan langsung pada masyarakat, setiap sore mereka dengar imbauan pencegahan kebakaran. Dibuktikan data tahun 2024 ada penurunan kasus kebakaran," kata Tasor. (P-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |