Kata Kerja Pasif adalah: Memahami Struktur dalam Bahasa

6 hours ago 4
 Memahami Struktur dalam Bahasa Kata Kerja Pasif adalah(Freepik)

DALAM dunia linguistik, pemahaman mendalam tentang berbagai jenis kata kerja adalah fondasi penting untuk menguasai suatu bahasa. Salah satu aspek krusial dalam tata bahasa adalah pemahaman tentang kata kerja pasif. Kata kerja ini memiliki peran unik dalam mengubah fokus kalimat, memungkinkan kita untuk menyoroti objek daripada subjek yang melakukan tindakan.

Mari kita selami lebih dalam mengenai apa itu kata kerja pasif, bagaimana ia terbentuk, dan bagaimana penggunaannya dapat memperkaya kemampuan berbahasa kita.

Definisi dan Fungsi Kata Kerja Pasif

Kata kerja pasif adalah bentuk kata kerja yang digunakan untuk menunjukkan bahwa subjek kalimat menerima tindakan, bukan melakukan tindakan. Dengan kata lain, subjek menjadi penerima aksi. Bentuk ini sangat berguna ketika kita ingin menekankan pada hasil dari suatu tindakan atau ketika pelaku tindakan tidak diketahui, tidak relevan, atau ingin disembunyikan.

Misalnya, dalam kalimat aktif Seseorang mencuri dompet saya, fokusnya adalah pada pelaku (seseorang). Namun, dalam bentuk pasif Dompet saya dicuri, fokusnya beralih ke objek (dompet saya) dan tindakan yang diterimanya.

Fungsi utama kata kerja pasif adalah untuk mengubah fokus kalimat. Ini memungkinkan penulis atau pembicara untuk mengendalikan apa yang dianggap penting dalam sebuah pernyataan. Dalam beberapa kasus, penggunaan pasif dapat membuat kalimat terdengar lebih formal atau objektif. Namun, penggunaan yang berlebihan juga dapat membuat tulisan menjadi kaku dan kurang menarik.

Pembentukan Kata Kerja Pasif

Pembentukan kata kerja pasif melibatkan penggunaan kata kerja bantu dan bentuk lampau (past participle) dari kata kerja utama. Proses ini bervariasi tergantung pada bahasa yang digunakan, tetapi prinsip dasarnya tetap sama. Dalam bahasa Indonesia, kata kerja pasif sering dibentuk dengan menggunakan awalan di- atau dengan menggunakan kata bantu ter-.

Contoh dalam Bahasa Indonesia:

  • Aktif: Ibu memasak nasi.
  • Pasif: Nasi dimasak oleh ibu.

Dalam contoh di atas, kata kerja memasak dalam kalimat aktif diubah menjadi dimasak dalam kalimat pasif. Perhatikan bahwa subjek dalam kalimat aktif (Ibu) menjadi objek dalam kalimat pasif (oleh ibu).

Contoh lain dengan ter-:

  • Aktif: Dia terjatuh. (Dalam hal ini, terjatuh sudah memiliki nuansa pasif)
  • Lebih eksplisit (meskipun jarang digunakan): Dia diterjatuhkan (oleh sesuatu/seseorang).

Dalam bahasa Inggris, kata kerja pasif dibentuk dengan menggunakan kata kerja bantu to be (am, is, are, was, were, been, being) diikuti oleh past participle dari kata kerja utama.

Contoh dalam Bahasa Inggris:

  • Aktif: The dog chased the cat.
  • Pasif: The cat was chased by the dog.

Di sini, chased (past participle dari chase) digunakan dengan kata kerja bantu was untuk membentuk kalimat pasif. Sama seperti dalam bahasa Indonesia, subjek dalam kalimat aktif (The dog) menjadi objek dalam kalimat pasif (by the dog).

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua kata kerja dapat diubah menjadi bentuk pasif. Hanya kata kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan objek) yang dapat dipasifkan. Kata kerja intransitif (kata kerja yang tidak membutuhkan objek) tidak memiliki bentuk pasif.

Penggunaan Kata Kerja Pasif yang Tepat

Meskipun kata kerja pasif memiliki fungsi yang berguna, penting untuk menggunakannya dengan bijak. Penggunaan yang berlebihan dapat membuat tulisan menjadi berbelit-belit dan sulit dipahami. Berikut adalah beberapa situasi di mana penggunaan kata kerja pasif sangat tepat:

  1. Ketika pelaku tindakan tidak diketahui: Misalnya, The window was broken. (Jendela itu pecah). Dalam hal ini, kita tidak tahu siapa yang memecahkan jendela, jadi penggunaan pasif lebih tepat.
  2. Ketika pelaku tindakan tidak relevan: Misalnya, Mistakes were made. (Kesalahan telah dibuat). Dalam konteks tertentu, siapa yang membuat kesalahan mungkin tidak sepenting fakta bahwa kesalahan telah terjadi.
  3. Ketika ingin menekankan pada objek tindakan: Misalnya, The Mona Lisa was painted by Leonardo da Vinci. (Mona Lisa dilukis oleh Leonardo da Vinci). Dalam hal ini, fokusnya adalah pada lukisan Mona Lisa, bukan pada Leonardo da Vinci.
  4. Dalam tulisan ilmiah atau formal: Kata kerja pasif sering digunakan dalam tulisan ilmiah untuk memberikan kesan objektif dan impersonal. Misalnya, The data were analyzed. (Data telah dianalisis).

Namun, ada juga situasi di mana penggunaan kata kerja aktif lebih disarankan:

  1. Ketika ingin membuat tulisan lebih jelas dan langsung: Kalimat aktif cenderung lebih mudah dipahami daripada kalimat pasif.
  2. Ketika ingin menyoroti pelaku tindakan: Jika penting untuk mengetahui siapa yang melakukan tindakan, gunakan kalimat aktif.
  3. Untuk menghindari kalimat yang berbelit-belit: Penggunaan pasif yang berlebihan dapat membuat kalimat menjadi panjang dan sulit dipahami.

Contoh Penggunaan Kata Kerja Pasif dalam Berbagai Konteks

Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik, berikut adalah beberapa contoh penggunaan kata kerja pasif dalam berbagai konteks:

Dalam Berita:

  • The suspect was arrested yesterday. (Tersangka ditangkap kemarin.)
  • The building was damaged by the earthquake. (Bangunan itu rusak akibat gempa bumi.)

Dalam Laporan Ilmiah:

  • The samples were collected from various locations. (Sampel dikumpulkan dari berbagai lokasi.)
  • The results were analyzed using statistical methods. (Hasil dianalisis menggunakan metode statistik.)

Dalam Instruksi:

  • The ingredients are mixed thoroughly. (Bahan-bahan dicampur secara merata.)
  • The oven is preheated to 350 degrees. (Oven dipanaskan terlebih dahulu hingga 350 derajat.)

Dalam Sastra:

  • The letter was written with great care. (Surat itu ditulis dengan sangat hati-hati.)
  • The story was told many times. (Cerita itu diceritakan berkali-kali.)

Perbandingan Kata Kerja Aktif dan Pasif

Untuk memperjelas perbedaan antara kata kerja aktif dan pasif, mari kita lihat beberapa contoh perbandingan:

Kalimat Aktif Kalimat Pasif Penjelasan
The chef cooked the meal. The meal was cooked by the chef. Dalam kalimat aktif, fokusnya adalah pada koki yang melakukan tindakan. Dalam kalimat pasif, fokusnya adalah pada makanan yang menerima tindakan.
The company launched a new product. A new product was launched by the company. Dalam kalimat aktif, fokusnya adalah pada perusahaan yang meluncurkan produk. Dalam kalimat pasif, fokusnya adalah pada produk baru yang diluncurkan.
The students completed the assignment. The assignment was completed by the students. Dalam kalimat aktif, fokusnya adalah pada siswa yang menyelesaikan tugas. Dalam kalimat pasif, fokusnya adalah pada tugas yang diselesaikan.

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Kata Kerja Pasif

Meskipun kata kerja pasif adalah alat yang berguna, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan dalam penggunaannya:

  1. Penggunaan yang berlebihan: Terlalu sering menggunakan kata kerja pasif dapat membuat tulisan menjadi kaku dan sulit dipahami. Usahakan untuk menggunakan kalimat aktif sebanyak mungkin.
  2. Menghilangkan pelaku tindakan tanpa alasan yang jelas: Jika pelaku tindakan penting atau relevan, jangan menghilangkannya dalam kalimat pasif. Gunakan frasa by + pelaku untuk menyertakan pelaku tindakan.
  3. Penggunaan pasif dengan kata kerja intransitif: Ingatlah bahwa hanya kata kerja transitif yang dapat dipasifkan. Jangan mencoba mengubah kata kerja intransitif menjadi bentuk pasif.
  4. Kalimat pasif yang ambigu: Pastikan bahwa kalimat pasif Anda jelas dan tidak menimbulkan kebingungan. Jika perlu, tambahkan informasi tambahan untuk memperjelas makna kalimat.

Tips untuk Menguasai Penggunaan Kata Kerja Pasif

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda menguasai penggunaan kata kerja pasif:

  1. Pahami perbedaan antara kata kerja aktif dan pasif: Pastikan Anda memahami bagaimana kata kerja pasif dibentuk dan bagaimana ia berbeda dari kata kerja aktif.
  2. Berlatih mengubah kalimat aktif menjadi pasif dan sebaliknya: Latihan ini akan membantu Anda memahami bagaimana fokus kalimat berubah ketika Anda menggunakan kata kerja pasif.
  3. Baca banyak teks yang menggunakan kata kerja pasif: Perhatikan bagaimana penulis menggunakan kata kerja pasif dalam berbagai konteks.
  4. Minta umpan balik dari orang lain: Mintalah teman atau kolega untuk membaca tulisan Anda dan memberikan umpan balik tentang penggunaan kata kerja pasif Anda.
  5. Gunakan alat bantu tata bahasa: Ada banyak alat bantu tata bahasa online yang dapat membantu Anda mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan dalam penggunaan kata kerja pasif.

Kata Kerja Pasif dalam Konteks yang Lebih Luas

Pemahaman tentang kata kerja pasif tidak hanya penting untuk tata bahasa, tetapi juga untuk pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana bahasa digunakan untuk menyampaikan makna dan mempengaruhi persepsi. Dalam retorika, penggunaan kata kerja pasif dapat digunakan untuk menyembunyikan tanggung jawab atau untuk menciptakan kesan objektivitas. Dalam politik, kata kerja pasif dapat digunakan untuk menghindari menyalahkan siapa pun secara langsung.

Misalnya, dalam pernyataan Kesalahan telah dibuat, tidak ada yang secara eksplisit disalahkan atas kesalahan tersebut. Ini dapat berguna dalam situasi di mana penting untuk menghindari konflik atau untuk menjaga citra publik. Namun, penggunaan pasif juga dapat dianggap sebagai upaya untuk menghindari tanggung jawab.

Dalam analisis wacana, kata kerja pasif dapat digunakan untuk mengidentifikasi bias dan ideologi yang mendasari suatu teks. Dengan memperhatikan bagaimana kata kerja pasif digunakan, kita dapat memperoleh wawasan tentang perspektif dan nilai-nilai penulis atau pembicara.

Kesimpulan

Kata kerja pasif adalah elemen penting dalam tata bahasa yang memungkinkan kita untuk mengubah fokus kalimat dan menekankan pada objek tindakan. Meskipun penggunaannya harus bijaksana, pemahaman yang baik tentang kata kerja pasif dapat memperkaya kemampuan berbahasa kita dan memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan lebih efektif.

Dengan memahami bagaimana kata kerja pasif dibentuk, bagaimana ia digunakan dalam berbagai konteks, dan bagaimana menghindari kesalahan umum, kita dapat menguasai alat yang berharga ini dan meningkatkan kemampuan menulis dan berbicara kita.

Dengan terus berlatih dan memperhatikan bagaimana kata kerja pasif digunakan dalam berbagai teks, kita dapat mengembangkan intuisi yang kuat tentang kapan dan bagaimana menggunakannya dengan tepat. Ini akan membantu kita untuk menulis dengan lebih jelas, efektif, dan persuasif.

Selain itu, pemahaman tentang kata kerja pasif juga penting untuk memahami bagaimana bahasa digunakan untuk mempengaruhi persepsi dan menyampaikan makna. Dengan memperhatikan bagaimana kata kerja pasif digunakan dalam berbagai konteks, kita dapat menjadi pembaca dan pendengar yang lebih kritis dan analitis.

Pada akhirnya, penguasaan kata kerja pasif adalah bagian dari perjalanan yang lebih besar untuk menjadi komunikator yang efektif. Dengan terus belajar dan berlatih, kita dapat meningkatkan kemampuan berbahasa kita dan mencapai tujuan komunikasi kita. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |