Kasus DBD di Kota Semarang Turun Tetapi Tetap Diminta Waspada

4 hours ago 1
Kasus DBD di Kota Semarang Turun Tetapi Tetap Diminta Waspada Ilustrasi(MI/AKHMAD SAFUAN)

KASUS demam berdarah dengue (DBD) selama enam bulan (Januari-Juni) di Kota Semarang tercatat 112 kasus dan tiga di antaranya meninggal dunia, jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama sebanyak 148-150 kasus.

Pemantauan Media Indonesia Kamis (26/6) di tengah kondisi cuaca pancaroba dan memasuki kemarau basah, muncul kekhawatiran mewabahnya kembali demam berdarah dengeu (DBD) di sejumlah daerah di Jawa Tengah terutama Kota Semarang, apalagi di sejumlah kawasan masih terlihat banyak genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti.

Mencegah wabah DBD tersebut, Dinas Kesehatan Kota Semarang, kecamatan hingga kelurahan serta seluruh warga dan relawan terus gencar melakukan pemberantasan jentik nyamuk setiap pekan, yakni dengan melakukan pembersihan tempat-tempat diperkirakan akan menjadi sarang nyamuk penyebar virus DBD tersebut.

"Kita terus waspadai dan cegah wabah DBD dengan melakukan berbagai kegiatan seperti upaya intensif surveilans vektor meliputi pemeriksaan nyamuk dilakukan rutin di berbagai wilayah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam Kamis (26/6).

Pngambilan sampel nyamuk untuk diuji  mengandung virus dengue atau tidak, ungkap Abdul Hakam, menjadi peran penting dalam mendeteksi kembang biak nyamuk, sehingga jika ditemukan positif maka dilakukan pemeriksaan PCR 2-3 kali dalam seminggu selama 3-4 pekan berturut-turut.

Selain itu salah satu strategi yang dinilai efektif dalam pengendalian kasus DBD, menurut Abdul Hakam, yakni penerapan teknologi Wolbachia dengan memanfaatkan bakteri wolbachia untuk menghambat replikasi virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, sehingga hasilnya cukup terasa selama enam bulan (Januari-Juni) terjadi penurunan kasus DBD di daerah ini.

Berdasarkan data hingga saat ini, lanjut Abdul Hakam, tercatat ada 112 kasus DBD dan tiga di antaranya meninggal dunia sepanjang Januari-Juni yakni 80 penderita laki-laki dan 32 penderita perempuan. “Dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama sebanyak 148-150 kasus, DBD di Kota Semarang menurun," tambahnya.

Namun demikian untuk kedepan, demikian Abdul Hakam, diminta kepada warga untuk tetap waspada terhadap DBD, karena musim kemarau tahun ini masih diselingi hujan, sehingga memperbesar potensi genangan air sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypty. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |