Kandungan Gula, Garam, dan Lemak Berlebih Jadi Penyebab Obesitas pada Anak

3 hours ago 6
Kandungan Gula, Garam, dan Lemak Berlebih Jadi Penyebab Obesitas pada Anak Ilustrasi gula dan garam penyebab obesitas pada anak.(Dok. Freepik)

DATA Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, mengungkapkan bahwa prevalensi anak usia 5-12 tahun mengalami kegemukan (overweight) dan obesitas yakni 11,9 persen untuk overweight, dan 7,8 persen untuk obesitas. Kondisi itu dapat menimbulkan penyakit lainnya.

Beberapa di antaranya adalah ragam penyakit kardiovaskular mulai dari stroke hingga sakit jantung, diabetes melitus, kanker, masalah fertilitas seperti Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), maupun berbagai penyakit metabolik dan non-metabolik.

Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa kandungan gula garam dan lemak pada (GGL) pada makanan yang dikonsumsi ditengarai menjadi salah satu penyebab obesitas pada anak. Oleh karenanya, Kemenkes telah menggandeng Komdigi untuk membatasi iklan produk tinggi gula, garam, dan lemak (GGL).

Dia menekankan bahwa pembatasan ini bertujuan agar anak tidak terpengaruh mengonsumsi makanan dengan kandungan GGL tinggi yang kerap kali dipromosikan melalui iklan. Apalagi, anak kerap mengakses media digital.

CKG pada Anak dan Remaja

Nadia menyebutkan, Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang ditargetkan untuk anak dan remaja usia sekolah nantinya dapat melihat tren kondisi tersebut. "Saya yakin nanti kita mesti lihat lagi apa yang dari CKG angkanya jauh lebih tinggi dari angka ini," ujarnya.

Semua penyakit katastropik, katanya, tidak serta merta muncul, melainkan berproses, sehingga ada waktu untuk intervensi. Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya pencegahan secara dini.

"Sebenarnya obesitas itu suatu hal yang paling murah dan mudah dalam sisi penanganannya. Karena cukup dengan tadi membatasi konsumsi kita, olahraga, aktivitas fisik," katanya.

Kemenkes juga bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) untuk mendorong produsen memberikan informasi cukup pada label makanan. Kemenkes juga berencana untuk menerapkan cukai untuk mengendalikan konsumsi pangan dengan kadar GGL tinggi yang tidak sehat.

Anak-anak, lanjutnya, akan diberikan edukasi tentang pangan sehat dan didorong untuk melakukan aktivitas fisik. Untuk ini, Kemenkes akan bekerja sama dengan Kemendikdasmen. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |