
POLISI telah menangkap kakek yang meneriaki seorang perempuan dengan perkataan teroris dan melakukan penganiayaan di Halte Tanjung Duren, Jakarta Barat. Korban memilih untuk berdamai dengan pelaku dan mencabut laporannya.
"Sudah ketangkap kemarin pagi pelakunya. Terus sudah kita amankan, tadi pagi korbannya datang ke sini, ketemu dengan si pelaku. Terjadilah kesepakatan damai, akhirnya korban cabut laporan," kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AK Aprino Tamara, Senin (9/6).
Aprino menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan bahwa pelaku meneriaki korbannya dengan perkataan teroris dan melakukan penganiayaan lantaran emosi dan lapar, serta kepikiran uang indekos yang belum dibayar.
"Jadi pengakuan dia bahwa pelaku tersulut emosi, terus dia juga emosi karena banyak faktor. Kata dia 'saya laper Pak, saya belum makan dari pagi, terus kedua, saya juga kepikiran uang kost saya belum bayar, terus yang ketiga saya lagi ngejar cepat-cepat mau ambil bansos Pak' katanya gitu," ujar Aprino.
Ia mengatakan, saat ini kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Korban pun juga sudah memaafkan dan mencabut laporan terhadap pelaku. "Kakek-kakek ini usia 69 tahun, tinggal sebatang kara. Saat ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan," ucapnya.
Sebelumnya, polisi tengah menyelidiki kasus seorang kakek yang meneriaki perempuan penumpang bus Trans-Jakarta dengan sebutan 'teroris' dan melakukan penganiayaan di Halte Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Aksi kakek tersebut viral di media sosial. Dalam video yang beredar, tampak seorang kakek yang menggunakan kaos berwarna putih dan membawa tas warna hitam serta kantong plastik warna hijau meneriaki perempuan tersebut dengan kata 'teroris'.
Kakek tersebut juga terlihat menggunakan ponselnya dan merekam ke arah korban sambil meneriaki korban. Di sisi lain, korban juga merekam aksi kakek tersebut. (Fik/P-2)