Jerawat Tidak Cukup Ditangani di Permukaan Kulit, Gaya Hidup Hingga Stres juga Ikut Berpengaruh

1 day ago 8
Jerawat Tidak Cukup Ditangani di Permukaan Kulit, Gaya Hidup Hingga Stres juga Ikut Berpengaruh Ilustrasi(Dok Ist)

Dr. dr. Fitria Agustina, dermatovenereologist dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, menyoroti pentingnya memahami jerawat sebagai kondisi multifaktorial.

“Jerawat tidak cukup ditangani hanya di permukaan kulit. Kita hanya perlu memahami dimensi hormonal, gaya hidup, stress, hingga psikososial pasien,” ungkapnya dalam seminar Acne Care Excellence 2025 yang diinisiasi oleh PT. Derma Konsep Estetika (DKE), dilansir dari keterangan resmi, Senin (2/6). 

Dia juga menekankan pentingnya sinergi antara dermatologi klinis, terapi hormonal, dan solusi kosmetik berbasis teknologi dalam menciptakan hasil jangka panjang yang aman dan efektif.

Di tempat yang sama, dokter spesialis obstetri-ginekologi dengan subspesialis endokrinologi reproduksi sekaligus dikenal sebagai Host DR OZ Indonesia, Dr. Boy Abidin, menjelaskan bahwa kelebihan androgen dapat memicu jerawat, hirsutisme, hingga gangguan siklus menstruasi.

“Terapi hormonal yang tepat bukan hanya memperbaiki kondisi kulit, tapi juga mengembalikan keseimbangan tubuh dan meningkatkan kepercayaan diri perempuan” paparnya. 

Sementara itu, CEO PT. Derma Konsep Estetika, dr. Asad Ali, menekankan pentingnya pendekatan multimodal dalam perawatan jerawat modern dengan mengontrol sebum, melindungi mikrobioma kulit, dan memperkuat skin barrier.

Momentum acara ini juga menjadi panggung eksklusif untuk memperkenalkan ADVANCED ACNE SPOT+ CORRECTOR, formulasi terbaru dari DKE yang mengusung Rapid Triple Technology™, sebuah kombinasi sinergis 5% mandelic acid, succinic acid, dan panthenol dengan pendekatan yang Sulfur-Free sehingga selain cepat mengatasi jerawat, profil sensorialnya pun ternilai baik. Dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan dokter kecantikan, produk ini menawarkan pendekatan presisi dalam menangani jerawat tanpa mengorbankan tolerabilitas kulit

“Ini bukan sekadar spot treatment. Ini adalah langkah baru menuju acne care yang lebih presisi, tolerable, dan berbasis ilmu,” pungkas dr. Asad. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |