
JAMBORE Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2025 resmi ditutup, Minggu (27/4) di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim, Kabupaten Siak, Riau. Acara itu berlangsung selama tiga hari sejak Jumat (25/4) hingga Minggu (27/4).
Gubernur Riau Abdul Wahid mengatakan kegiatan itu merupakan Jambore Karhutla pertama yang dilaksanakan di Provinsi Riau.
"Jambore ini hadir dengan semangat, siap, tanggap, tangguh, mengajak kita semua untuk memahami bahaya kebakaran hutan dan lahan, serta pentingnya menjaga kelestarian alam," ujarnya, Minggu (27/4).
Kegiatan Jambore Karhutla melibatkan ratusan peserta dari berbagai instansi, komunitas, dan masyarakat peduli lingkungan ini ditutup dengan upacara resmi yang berlangsung khidmat dan penuh makna.
Penutupan Jambore dipimpin langsung oleh Gubernur Riau Abdul Wahid, dan didampingi oleh Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan serta Ketua DPRD Provinsi Riau Kaderismanto.
Kegiatan Jambore diikuti juga oleh berbagai kalangan khususnya generasi muda Gen Z, anggota Pramuka, pemuda, pelajar dan mahasiswa. Selain itu turut hadir para tokoh nasional, praktisi lingkungan, dan para Pimpinan Kepala Daerah.
Ia mengimbau pada masyarakat khususnya generasi muda agar lebih peduli terhadap bahaya karhutla serta lebih peduli terhadap pelestarian alam. Pada kesempatan yang sama, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menyampaikan komitmennya dalam upaya penanggulangan Karhutla di wilayah Riau.
Dalam pernyataannya, Irjen Herry menekankan pentingnya kerja sama seluruh elemen masyarakat dan aparat untuk mewujudkan Riau yang bebas dari bencana tahunan tersebut.
“Kita bukan mengakhiri, tapi ini adalah titik nol untuk kita bergandengan tangan bersama-sama mengatasi Riau bebas Karhutla,” pungkasnya. (H-4)