
SETIDAKNYA satu orang tewas dan sembilan lainnya terluka akibat serangan udara Israel yang menargetkan dua pelabuhan di barat Yaman. Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh Houthi menyatakan bahwa serangan tersebut menghantam pelabuhan Al-Hudaydah dan Salif.
TV Al-Masirah yang dikelola Houthi melaporkan bahwa agresi udara Israel menargetkan pelabuhan Al-Hudaydah dan Salif. Meskipun mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Sementara itu, tentara Israel mengonfirmasi bahwa serangan tersebut merusak infrastruktur di kedua pelabuhan yang dikuasai Houthi.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel menyebutkan bahwa puluhan pesawat militer Israel, termasuk jet tempur, pesawat pengisi bahan bakar, dan pesawat mata-mata, terlibat dalam serangan ini.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengonfirmasi serangan itu dan berjanji untuk meningkatkan serangan terhadap kelompok Houthi.
"Kami menargetkan kepemimpinan mereka dan semua infrastruktur yang memungkinkan mereka menyerang," katanya seperti dilansir Anadolu, Sabtu (17/5).
"Pilot kami kini telah berhasil menyerang dua pelabuhan teroris Houthi lagi, dan ini hanyalah kelanjutan, masih banyak lagi yang akan datang," tambahnya.
Sedangkan sumber militer Israel mengungkapkan bahwa serangan ini dilakukan setelah Israel menunggu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyelesaikan lawatannya di Timur Tengah. Trump pada hari Jumat (16/5) pagi meninggalkan Uni Emirat Arab (UEA)
Dalam beberapa minggu terakhir, kelompok Houthi telah meningkatkan serangan rudal dan pesawat nirawak ke Israel sebagai respons terhadap konflik yang berlangsung di Gaza, yang telah merenggut lebih dari 53.000 nyawa.
Pada 6 Mei, Presiden Trump mengumumkan gencatan senjata dengan Houthi yang ditengahi oleh Oman, sebuah langkah yang dianggap mengejutkan oleh pejabat Israel.
Sejak itu, Israel melancarkan beberapa serangan udara yang menargetkan fasilitas vital di Yaman, termasuk bandara Sanaa. (Fer/I-1)