Hati-hati Tangani Kerusuhan di Los Angeles

1 day ago 8
Hati-hati Tangani Kerusuhan di Los Angeles Donald Trump dinilai tidak memiliki logistik memadai terkait dengan pengerahan 2.000 anggota Garda Nasional ke California.(Anadolu Agency)

WAKIL Juru Bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Farhan Haq, mendesak agar situasi panas di Los Angeles, California, segera segera ditangani dengan tetap berhati-hati. PBB pun berharap penanganan aksi protes di wilayah tersebut tidak memakai cara-cara militer.

"Kami tentu berharap bahwa semua pihak di lapangan akan meredakan kerusuhan. Kami tidak ingin melihat militerisasi lebih lanjut dalam situasi ini," kata Haq dalam pengarahan PBB ketika ditanya tentang situasi di Los Angeles, Senin (9/6) waktu setempat.

Pada Minggu (8/6), Gedung Putih mengumumkan pengerahan 2.000 personel pasukan Garda Nasional sebagai respons atas kekacauan di Los Angeles yang merupakan buntut dari bentrok antara aparat dan demonstran di pusat kota Los Angeles pada Sabtu (7/6). 

Massa memprotes tindakan agen Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE) yang merazia para imigran ilegal alias tidak memiliki dokumen resmi. Operasi agen ICE juga dinilai berlebihan karena memakai pendekatan bergaya militer.

Razia tersebut bahkan dilaporkan dilakukan tanpa surat perintah pengadilan, seperti yang dicatat oleh beberapa pengamat hukum dan American Civil Liberties Union. Menurut Departemen Keamanan Dalam Negeri, operasi itu telah menangkap 118 imigran.

Junjung supremasi hukum 

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum meminta komunitas Meksiko di Amerika Serikat agar tidak terprovokasi oleh situasi yang memanas. Ia juga menyerukan kepada pemerintah AS agar menghormati hak-hak warga Meksiko selama proses imigrasi berlangsung.

“Dengan hormat namun tegas, kami meminta otoritas Amerika Serikat untuk memastikan seluruh prosedur migrasi dijalankan sesuai proses hukum yang berlaku, dengan tetap menjunjung tinggi martabat manusia dan supremasi hukum,” tegas Sheinbaum.

Gubernur California Gavin Newsom pada Senin mengumumkan gugatan hukum terhadap Presiden AS Donald Trump karena mengerahkan sedikitnya 2.000 tentara Garda Nasional ke Los Angeles. Newsom berpendapat tindakan itu mengancam kedaulatan negara bagian California. 

Trump menambah masalah

Ia menganggap otoritas negara bagian dan kota sebenarnya tidak menghadapi masalah sebelum Trump turun tangan. "Kami menggugat Donald Trump. Ini krisis yang dibesar-besarkan. Dia menciptakan ketakutan dan teror untuk mengambil alih militer negara bagian dan melanggar konstitusi AS," kata Newsom di platform X.

"Perintah ilegal yang ditandatanganinya bisa membuat dia mengerahkan militer ke NEGARA BAGIAN MANA PUN YANG DIINGINKANNYA. Setiap gubernur— merah atau biru—harus menolak tindakan keterlaluan ini," lanjut Newsom, merujuk pada para pemimpin negara bagian yang dikuasai Partai Republik (merah/Trump) atau Partai Demokrat (biru/Newsom).

Newson juga mengkritik Trump yang tidak memiliki logistik memadai terkait dengan pengerahan 2.000 anggota Garda Nasional. Hal itu ia sampaikan setelah sejumlah foto memperlihatkan personel Garda Nasional tidur berdesakan di lantai gedung pemerintah.

"Anda mengirim pasukan tanpa bahan bakar, makanan, air, atau tempat tidur. Ini mereka dipaksa tidur di lantai, bertumpuk satu sama lain," tulis Newsom, seperti dikutip India Today, kemarin.

Trump dalam konferensi pers menyarankan bahwa Gubernur Newsom "sebaiknya ditahan" karena membangkang terhadap otoritas federal. “Saya akan melakukannya jika saya adalah Tom,” ujarnya, merujuk pada Penasihat Keamanan Perbatasan, Tom Homan. “Itu akan bagus.”

Adapun militer Amerika Serikat menyatakan telah mengerahkan 700 personel marinir ke wilayah Los Angeles di tengah gelombang protes terhadap kebijakan imigrasi Trump. 

“Sekitar 700 marinir dari Batalion ke-2, Resimen Marinir ke-7, Divisi Marinir ke-1 akan bergabung secara terpadu dengan pasukan Title 10 di bawah Komando Gugus Tugas 51 di wilayah Los Angeles,” ujar Komando Utara AS dalam sebuah pernyataan resmi.

WNI harus waspada

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mengimbau WNI yang menetap di Los Angeles, California, terus menjaga keamanan diri beserta keluarga di tengah demonstrasi besar menolak penindakan dan razia imigrasi di wilayah tersebut.

“Kemenlu mengimbau agar para WNI di AS meningkatkan keamanan diri dan keluarga dengan menghindari tempat keramaian atau aksi massa,” demikian disampaikan Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (10/6).

Ia menyatakan ada dua WNI ditangkap dalam operasi penindakan imigrasi yang digelar agen ICE pada Jumat (6/6) lalu. Menurut dia, KJRI Los Angeles tengah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk akses pendampingan kekonsuleran bagi kedua WNI yang ditangkap tersebut. (Sputnik-OANA/I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |