
KERUMUNAN pengunjuk rasa telah berkumpul di berbagai kota di Amerika Serikat (AS) untuk mengecam Presiden Donald Trump, dalam aksi unjuk rasa penentangan nasional terbesar sejak Tump menjabat pada bulan Januari.
Aksi unjuk rasa bertajuk “Hands Off!” menentang Trump dan pengusaha Elon Musk ini tidak hanya berlangsung serentak di seluruh AS tetapi juga Eropa.
Di AS, ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan dari kota-kota besar hingga kecil. Menurut Associated Press, demonstrasi Hands Off! diorganisasikan di lebih dari 1.200 lokasi di seluruh 50 negara bagian oleh lebih dari 150 kelompok, termasuk organisasi hak-hak sipil, serikat buruh, advokat LBGTQ+, veteran, dan aktivis pemilu.
Sementara di Eropa, ratusan pengunjuk rasa--termasuk warga AS yang tinggal di luar negeri--turun ke jalan di kota-kota besar untuk menentang pemerintahan Trump. Para pengunjuk rasa berunjuk rasa di Frankfurt, Berlin, Paris, London, dan Lisbon, semuanya bersatu untuk menentang kebijakan Trump.
Jamie Raskin, anggota DPR AS dari Partai Demokrat, berbicara kepada massa di Washington DC, dengan mengataka, “Kami berhak memprotes apa yang benar tanpa ditangkap, dideportasi, atau dipecat. Kami berhak membaca buku yang kami inginkan … Kami bahkan berhak menyebut presiden gila karena menghancurkan ekonomi kami, menghancurkan kekayaan senilai US$6 triliun … dan pers berhak menyebut Teluk Meksiko sebagai Teluk Meksiko.”
Maxwell Frost, perwakilan Demokrat dari Florida, juga menyampaikan pidato di hadapan massa di Washington DC, dengan mengataka, "Peningkatan otoritarianisme yang berbahaya ini dipicu oleh para miliarder korup dan perusahaan-perusahaan besar yang percaya bahwa mereka memiliki hak untuk mengendalikan setiap aspek kehidupan kita."
Demonstran dari berbagai tempat seperti New Hampshire dan Pennsylvania berkumpul di monumen nasional Washington DC.
Dalam kondisi mendung, para demonstran membentangkan berbagai plakat dan, dalam beberapa kasus, bendera Ukraina, yang menyatakan penentangan terhadap kebijakan pemerintah.
Selain di kota-kota besar AS, protes anti-Trump terjadi di seluruh kota-kota kecil AS, termasuk di daerah-daerah yang dikuasai partai Republik.
Foto-foto yang diunggah di Bluesky menunjukkan para demonstran di St Augustine, sebuah kota kecil di Florida yang berpenduduk 14.000 orang di daerah yang dikuasai partai Republik. Banyak yang melambaikan plakat bertuliskan ‘Raja korupsi!’.
Sekitar 600 orang pengunjuk rasa "Hands Off" melakukan aksi di Ventura Government Center di Ventura, California.
Para pengunjuk rasa menyampaikan berbagai kritik dan kekhawatiran tentang berbagai masalah, dari rasisme, taman nasional, perawatan kesehatan, lingkungan, tunjangan veteran, biaya bahan makanan, dan banyak lagi.
Beberapa ratus demonstran anti-Trump yang lantang berkumpul di sebuah bundaran di pinggiran Kota Hollywood, Fort Lauderdale, Florida, Sabtu pagi untuk melampiaskan penolakan mereka terhadap kebijakan presiden ke-47 dan berbagai perintah eksekutif.
Sambil meneriakkan "hei, hei, ho, ho, Trump dan Musk harus pergi", para pengunjuk rasa yang sebagian besar berkulit putih itu mencemooh pengendara di Tesla Cybertruck. (The Guardian/BBC/B-3)