
ISRAEL memutus pasokan listrik ke Gaza demi menekan Hamas di tengah negosiasi gencatan senjata. Hamas menuduh Israel melakukan pemaksaan murahan.
Hamas menolak keinginan Israel untuk perpanjangan fase pertama gencatan senjata. Mereka mendesak dimulainya negosiasi untuk lanjut ke fase kedua demi mengakhiri perang secara permanen.
“Kami mengutuk keras keputusan pendudukan (Israel) untuk memutus aliran listrik ke Gaza, setelah merampas makanan, obat-obatan, dan air,” kata anggota biro politik Hamas, Izzat al-Rishq, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari The Guardian.
Menurut Hamas, pemutusan listrik ialah taktik putus asa Israel untuk menekan rakyat Palestina.
Baru-baru ini, perwakilan Hamas bertemu dengan mediator Mesir untuk menekankan kebutuhan mendesak pengiriman bantuan ke Gaza.
Hamas juga meminta mediator di Mesir, Qatar, serta AS untuk memastikan Israel mematuhi perjanjian gencatan senjata dan melanjutkan tahap kedua sesuai dengan ketentuan yang disepakati.
Tuntutan utama Hamas untuk tahap kedua tersebut meliputi pertukaran tahanan, penarikan penuh Israel dari Gaza, gencatan senjata permanen, pembukaan kembali perbatasan, dan pencabutan blokade.
Israel berusaha memaksa Hamas untuk perpanjangan fase pertama gencatan senjata hingga pertengahan April dan bersikeras agar sisa sandera dibebaskan. Sementara itu, fase pertama gencatan senjata sudah lewat.
Israel sebelumnya juga telah memutus semua pasokan bantuan ke Gaza. (Dhk/I-1)