Gerakan Orangtua Asuh Percepat Penurunan Angka Stunting di Sumba Barat Daya

4 hours ago 2
Gerakan Orangtua Asuh Percepat Penurunan Angka Stunting di Sumba Barat Daya Bupati Sumba Barat Daya, Ratu Ngadu Bonnu Wulla.(MI/Palce Amalo)

BUPATI Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur, Ratu Ngadu Bonnu Wulla bertekad menurunkan angka stunting di daerah itu hingga lima persen.

Penurunan angka stunting di SBD menjadi salah satu program prioritas kader Partai NasDem tersebut. Pasalnya prevalensi stunting di Sumba Barat Daya tahun in tercatat 32 persen, salah satu yang tertinggi di NTT.

"Prosentase 32 pesen itu tinggi, menjadi prioritas kita untuk turunkan, mungkin kita turunkan lima beras, nanti kita mengajak bekerjasama semua pihak menjadi bapak asuh," kata kader Partai NasDem itu kepada Media Indonesia di sela-sela Rapat Koordinasi bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, serta gubernur dan wakil gubenrur NTT di Kupang, Sabtu (15/3).

Untuk bapak asuh, lanjutnya, bakal dilibatkan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD). "Mereka juga bertanggung jawab jadi bapak asuh dalam rangka penanganan stunting, selain program yang sudah ada dinas pembedayaan perempuan dan dinas Kesehatan," jelasnya.

Mantan anggota DPR RI itu juga menekankan tentang pemberian tablet tambah darah kepada ramaja putri untuk mencegah anemia di sekolah. Langkah lainnya, memberikan perhatian khusus kepada ibu hamil agar tidak mengalami gizi buruk, serta bayi berusia 0-1 tahun. "Kalau intervensinya bayi usia 0-1 tahun cukup signifikan mengurangi angka stunting," katanya.

Kemudian kasus pernikahan dini yang masih tinggi di daerah itu, terutama di Kecamatan Kodi Utara, lanjutnya, akan ditekan. Caranya melakukan seruan moral melibatkan tokoh masyarakat hingga tokoh agama.   "Kita juga akan pastikan seluruh puskesmas harus melakukan cek kesehatan gratis karena sesuai data kementerian kesehatan, SBD masih rendah," tutup Ratu Wulla. (H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |