SEKOLAH Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, mengadakan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan pementasan seni ketoprak.
Pentas ketoprak yang digelar di Indoor SMKN 1 Gantiwarno, Kamis (22/5) siang, dihadiri perwakilan dari Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Boyolali, Disbudporapar, dan Dewan Kesenian Klaten.
Kegiatan P5 SMKN 1 Gantiwarno dengan gelar ketoprak ini menyajikan lima cerita (lakon), yaitu Ratu Kalinyamat, Singasari, Ampak-ampak Singgelapura, Andhe-andhe Lumut, dan Prahara Wilwatikta.
Lima lakon ketoprak itu dimainkan seluruhnya oleh siswa kelas X SMKN 1 Gantiwarno. Setiap kelas membawakan lakon atau cerita yang berbeda. Pun, iringan musik gamelan (pengrawit) para siswa.
Plt Kepala SMKN 1 Gantiwarno, Muhammad Woro Nugroho, mengatakan pentas ketoprak di sekolah yang dipimpinnya itu dalam rangka ikut mendukung pelestarian seni budaya lokal daerah yang adiluhung tersebut. Perlu diketahui, bahwa seni ketoprak mengandung nilai-nilai luhur.
Banyak pesan moral yang disampaikan dalam seni drama tradisional ketoprak, terutama yang terkait dengan pendidikan karakter dan budi pekerti.
“Kegiatan pentas ketoprak SMKN 1 Gantiwarno juga dalam rangka ikut mendukung dan melestarikan (nguri-uri) seni tradisional, serta memperkuat karakter siswa sekolah ini,” ujar Muhammad Woro Nugroho.
Gelar P5 SMKN 1 Gantiwarno dengan pentas seni ketoprak yang melibatkan 380 siswa-siswa ini, menurut Woro Nugroho, adalah merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berbasis praktik (learning by doing).
Plt Kepala SMKN 1 Gantiwarno menyampaikan terima kasih kepada Sanggar Omah Wayang atas dukungannya dalam kegiatan pentas ketoprak dengan semboyan 'Ekspresikan Seniku, Lestari Budayaku' tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Sihono, perwakilan dari Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Boyolali, menyampaikan apresiasi kepada SMKN 1 Gantiwarno yang mengadakan gelar P5 dengan pementasan ketoprak.
“Kami berharap pentas seni ketoprak pelajar SMKN 1 Gantiwarno ke depan masih berlanjut. Selain untuk pendidikan karakter bagi siswa, pentas ketoprak ini juga untuk melestarikan seni budaya dan kearifan lokal,” katanya.
Salah satu siswa peserta gelar seni ketoprak SMKN 1 Gantiwarno, Chonita, kelas X, kepada Media Indonesia mengaku senang bisa ikut main ketoprak, meski agak grogi tampil di panggung yang banyak penontonnya.
“Jujur, senang dan terima kasih saya bisa ikut naik panggung main ketoprak. Memang, agak grogi karena ini kali pertama saya main dagelan di ketoprak yang mengambil lakon Ratu Kalinyamat,” ujarnya. (JS/E-4)