
TIKTOK Shop, unit e-commerce milik ByteDance Ltd, dikabarkan memangkas ratusan karyawan di Indonesia dalam gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terbaru. Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari upaya efisiensi biaya setelah TikTok resmi mengakuisisi operasi Tokopedia pada tahun lalu.
Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, pemangkasan dilakukan di berbagai divisi seperti logistik, operasional, pemasaran, dan pergudangan. Gelombang PHK berikutnya kemungkinan akan terjadi pada Juli mendatang.
Setelah pengurangan ini, jumlah total karyawan gabungan Tokopedia dan TikTok Shop di Indonesia diperkirakan sekitar 2.500 orang.
TikTok menyatakan perusahaan secara berkala mengevaluasi kebutuhan bisnisnya dan melakukan penyesuaian untuk memperkuat organisasi serta meningkatkan pelayanan kepada pengguna.
"Kami tetap berkomitmen untuk terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian dari strategi pertumbuhan dan inovasi berkelanjutan," ujar juru bicara TikTok dilansir Bloomberg, Senin (2/6).
TikTok Shop, saat ini, tengah mempercepat proses restrukturisasi operasionalnya di Indonesia, termasuk pengurangan besar-besaran terhadap staf yang sebelumnya dipekerjakan usai penggabungan dengan Tokopedia, bagian dari kesepakatan senilai US$1,5 miliar dengan GoTo Group.
Saat penggabungan TikTok Shop dan Tokopedia diselesaikan pada awal tahun lalu, jumlah karyawan e-commerce ByteDance di Indonesia sempat mencapai sekitar 5.000 orang.
Kesepakatan merger yang tidak biasa ini menempatkan GoTo sebagai pihak pasif dalam operasi e-commerce gabungan, namun memungkinkan ByteDance melanjutkan bisnis e-commerce-nya di Indonesia sesuai dengan regulasi baru yang diberlakukan pemerintah untuk melindungi pelaku usaha lokal dari dominasi perusahaan asing besar. (Z-1)