
NILAI ekspor Indonesia pada Maret 2025 mencapai US$23,25 miliar atau tumbuh 5,95% dibandingkan Februari 2025 (month to month/mtm). Peningkatan nilai ekspor itu didukung oleh kinerja ekspor migas dan non migas yang juga mengalami kenaikan.
"Ekspor migas meningkat signifikan sebesar 28,81% menjadi US$1,45 miliar, terutama karena naiknya nilai ekspor hasil minyak," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (21/4).
Sementara itu, ekspor nonmigas tumbuh 4,71% menjadi US$21,80 miliar. Komoditas penyumbang utama peningkatan bulanan ekspor nonmigas adalah bijih logam, kerak dan abu (HS26), besi dan baja (HS72), serta mesin dan perlengkapan elektrik (HS85).
Secara sektoral, seluruh sektor ekspor nonmigas mengalami pertumbuhan bulanan. Industri pengolahan menyumbang nilai terbesar dengan US$18,16 miliar atau naik 2,98% dibandingkan Februari. Amalia mengatakan, kontribusinya industri pengolahan terhadap kenaikan ekspor nonmigas mencapai 2,40%.
Sektor pertambangan mencatat ekspor sebesar US$3,07 miliar, dan sektor pertanian, kehutanan, serta perikanan sebesar US$0,57 miliar. Adapun Di komoditas unggulan, ekspor besi dan baja naik 19,64% dibanding Februari. Namun, ekspor CPO dan turunannya turun 3,55%, sedangkan ekspor batu bara turun 5,54%.
Untuk negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok naik 21,50% menjadi US$5,20 miliar. Ekspor ke Amerika Serikat juga naik 12,08% menjadi US$2,63 miliar, sedangkan ekspor ke India turun 14,54% menjadi US$1,41 miliar.
Sementara secara tahunan, nilai ekspor Indonesia pada Maret 2025 meningkat 3,16% dibanding Maret 2024. "Kenaikan ini didorong oleh ekspor nonmigas, terutama lemak dan minyak hewan nabati (HS15), nikel (HS75), dan mesin serta perlengkapan elektrik (HS85)," jelas Amalia.
Dari sisi sektoral, sektor industri pengolahan naik 9% secara tahunan dan memberikan andil sebesar 6,65%. Sebaliknya, sektor pertambangan mencatat penurunan.
Ekspor CPO dan turunannya melonjak 40,85% secara tahunan, sedangkan besi dan baja naik 11,84%. Namun ekspor batu bara turun 2,34%. Secara tahunan, kata Amalia, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, ASEAN, dan Uni Eropa meningkat, sementara ke India mengalami penurunan. (E-4)