Edukasi PHBS di Sekolah Masih Lemah, Perlu Kolaborasi Serius

2 hours ago 1
Edukasi PHBS di Sekolah Masih Lemah, Perlu Kolaborasi Serius Ilustrasi perilaku hidup bersih di sekolah(Freepik)

PERILAKU Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan sekolah masih menghadapi tantangan serius. Data Riskesdas menunjukkan bahwa tingkat penerapan PHBS nasional belum mencapai 50%, dengan DKI Jakarta hanya berada di angka 56,8%. Rendahnya penerapan kebiasaan sehat seperti cuci tangan, penggunaan toilet layak, dan konsumsi jajanan sehat mengindikasikan lemahnya edukasi dan sarana pendukung di sekolah-sekolah.

PT KAO Indonesia, melalui program tanggung jawab sosial yang sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), menggandeng Kementerian Kesehatan dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperkuat edukasi kesehatan di sekolah.

Kolaborasi ini dilakukan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017.

Presiden Direktur PT KAO Indonesia, Shuichi Hasegawa, menegaskan bahwa pendidikan kesehatan merupakan bagian penting dari kontribusi sosial perusahaan.

“Keberlanjutan tidak hanya soal lingkungan, tetapi juga bagaimana kami berperan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya saat kegiatan di YPI Al Kenaniyah, Jakarta Timur.

Survei cepat menunjukkan bahwa masih banyak sekolah yang kekurangan fasilitas dasar seperti air bersih dan belum menjalankan edukasi kesehatan secara rutin.

Pemerintah mendorong peran aktif sektor swasta tidak hanya dalam penyediaan infrastruktur seperti tempat cuci tangan dan kantin sehat, tetapi juga dalam menciptakan konten edukasi yang menarik serta program pembinaan dan kompetisi di kalangan siswa.

“Lingkungan sehat akan melahirkan generasi pemimpin masa depan yang kuat,” kata Ira Octaviana Mdjid ungkap perwakilan dari Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan.

Menurutnya, kebiasaan sehat harus dibangun melalui sinergi antara pemerintah, swasta, sekolah, dan masyarakat.

Kolaborasi lintas sektor ini dinilai sebagai langkah strategis jangka panjang, bukan hanya sekadar tanggung jawab sosial. Edukasi kesehatan yang berkelanjutan dinilai penting untuk membentuk generasi muda Indonesia yang sehat, produktif, dan kompetitif. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |