
KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh ,Kamboja, menyoroti respons cepat Pemerintah Kamboja terkait viralnya video penilangan YouTuber otomotif Indonesia, Ridwan Hanif, oleh aparat kepolisian lalu lintas Phnom Penh pada 20 Juni 2025 lalu.
Video yang diunggah melalui akun Instagram @ridwanhr, @jajago.keliling.indonesia, serta sejumlah akun komunitas otomotif Indonesia tersebut menunjukkan momen saat Ridwan Hanif dihentikan karena dianggap tidak melengkapi dokumen.
Merespons insiden ini, Wakil Kepala Kepolisian Nasional/Kepala Kepolisian Provinsi Phnom Penh, Letjen. Chuon Narin, telah memerintahkan penyelidikan internal terhadap sembilan anggota Polisi Lalu Lintas Phnom Penh. Langkah ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kamboja dalam menjaga profesionalitas aparat penegak hukum.
Kementerian Pariwisata Kamboja turut menyoroti respons pemerintah melalui unggahan di laman Facebook resminya,Sabtu (5/7). Dalam pernyataannya, Kementerian menekankan pentingnya kontribusi seluruh masyarakat Kamboja guna menciptakan suasana kondusif dan nyaman bagi wisatawan mancanegara.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja, Dr. Santo Darmosumarto, menyampaikan apresiasi atas langkah tegas dan transparan Pemerintah Kamboja. “KBRI mengapresiasi respons cepat dan serius Pemerintah Kamboja dalam menangani insiden ini. Langkah investigasi dan penegakan hukum yang dilakukan memperkuat jaminan keamanan serta kenyamanan wisatawan asing, termasuk Warga Negara Indonesia di Kamboja,” tegas Dubes Santo dalam keterangan resmi.
Dikatakan, KBRI di Phnom Penh terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memastikan perlindungan hak-hak WNI dan memantau perkembangan investigasi. Masyarakat Indonesia di Kamboja diimbau untuk senantiasa mematuhi peraturan lalu lintas dan melengkapi dokumen kendaraan selama berkegiatan di Kamboja. (H-2)