Di Subang, Partisipasi Pria dalam KB Masih Rendah

Ilustrasi(freepik.com)

DINAS Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten subang, Jawa Barat, mengungkapkan partisipasi peran kaum pria untuk mengikuti program keluarga berencana (KB) masih rendah.

Dalam satu tahun hanya ada 15 pria yang menjalani program KB vasektomi. Minimnya, partisipasi pria dalam KB menjadi tantangan DPPKBP3A Kabupaten Subang. Padahal KB tidak hanya dibebankan kepada perempuan. Terlebih, tidak semua perempuan dapat menggunakan alat kontrasepsi karena adanya resiko medis, seperti jantung, hipertensi maupun reaksi terhadap hormon KB

Kapala Bidang KB, DPPKBP3A Kabupaten Subang, Rosmayati mengungkapkan adanya wacana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, vasektomi sebagai syarat penerima bansos, diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran pria akan peran pentingnya dalam perencanaan keluarga.

"Meski menimbulkan pro dan kontra, kebijakan ini dinilai bisa mendorong diskusi lebih luas tentang keadilan peran dalam rumah tangga," kata Rosmayati.Sabtu (10/5).

Dikatakan Rosmayati, vasektomi sendiri merupakan prosedur kontrasepsi permanen dengan cara memotong atau menyumbat saluran sperma atau vas deferens. Prosedur ini memiliki tingkat keberhasilan lebih dari 99 persen dan menjadi metode kontrasepsi jangka panjang yang praktis serta aman.(H-2)