
D'Masiv mengajak masyarakat terutama warga Jakarta untuk lebih sering menggunakan transportasi umum demi mengurangi kemacetan lalu lintas. Vokalis grup band D'Masiv, Rian Ekky Pradipta, mengaku sangat ingin melihat Jakarta bebas dari kemacetan seperti banyak kota lain di dunia yang pernah dia kunjungi.
"Kami kadang-kadang bermimpi, bagaimana jika di sini semua orang naik transportasi umum, mungkin akan mengurangi macet di Jakarta," kata Rian di Jakarta, Senin (3/3).
Sebagai upaya untuk memperkuat kampanye penggunaan transportasi publik, D'Masiv berkolaborasi dengan Transjakarta. Salah satu bentuk kolaborasinya adalah dengan pemberian hak penamaan atau naming rights pada Halte Petukangan Utara yang kini menjadi Halte Petukangan D'Masiv.
Rian berharap penamaan Halte Petukangan D'Masiv dapat membantu menumbuhkan kecintaan masyarakat pada transportasi umum terutama Transjakarta.
"Semoga dengan adanya Halte Petukangan D'Masiv akan semakin banyak orang-orang yang cinta akan transportasi umum, khususnya Transjakarta," tuturnya.
Adapun berbicara studio grup, Rian lalu terkenang masa lalu saat dia dan rekan-rekannya merintis karir di jalur musik dari kawasan Ciledug Raya. Rian bahkan menyebut saat itu band-nya meniti karir dari minus bukannya nol.
"D'Masiv sendiri memang tumbuh di Jalan Ciledug Raya. Kami berjuang dari minus, bukan dari nol. Itu di jalan yang sekarang kita lalui tadi," kata dia yang sempat berkeliling menaiki bus Transjakarta menuju Halte CSW itu.
Kini, di usia grup yang menginjak 22 tahun, Rian bersyukur telah menapaki sejumlah pencapaian salah satunya tur dunia ke benua Amerika, Eropa, dan Australia (tahun 2023).
"Mungkin penamaan Halte Petukangan D'Masiv ini menjadi hadiah yang spesial buat kami karena tepat di hari ini D'Masiv berusia 22 tahun. Enggak mudah untuk menjadi band yang bertahan lama," tandasnya. (Ant/E-3)