
PEMERINTAH mengatur ulang jalur distribusi pengiriman sapi dari Nusa Tenggara Barat (NTB) ke Pulau Jawa guna mengantisipasi lonjakan kebutuhan hewan kurban menjelang Idul Adha 2025. Melalui skema pengiriman kombinasi laut-darat yang melintasi Pulau Bali dengan rute Gili Mas–Padang Bai–Gilimanuk–Ketapang, jalur ini dipilih untuk mengurai antrean truk pengangkut sapi di pelabuhan utama NTB.
Sebanyak 186 ekor sapi telah diberangkatkan melalui Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, Selasa malam (22/4), menggunakan tujuh unit truk.
"Dari 13 kapal ternak yang tersedia, tiap kapal mampu memuat 10 sampai 12 truk. Saat ini, ada 143 truk yang mau berangkat," ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Agung Suganda, dikutip dari siaran pers yang diterima, Kamis (24/4).
Penggunaan jalur alternatif ini, lanjut dia, merupakan hasil koordinasi lintas kementerian/lembaga yakni Kementerian Pertanian, Kementerian Perhubungan, dan Badan Karantina Indonesia, serta dukungan pemerintah daerah.
Sementara itu, Direktur Kesehatan Hewan Kementan, Imron, menyampaikan seluruh ternak yang dikirim wajib bebas gejala penyakit seperti penyakit mulut dan kuku (PMK), lumpy skin disease (LSD), dan anthrax.
"Persyaratan kesehatan hewan harus lengkap dan diverifikasi oleh pejabat karantina di titik keberangkatan dan tujuan," tutur Iwan.
Di sisi lain, Direktur Standar Karantina Hewan Kementan, Wisnu Wasisa, menjelaskan tindakan karantina tetap dilakukan melalui biosekuriti dan pemberian segel truk pengangkut ternak.
"Truknya nanti disegel, jadi terpantau apakah dalam perjalanan terjadi pembongkaran atau tidak. Selain itu pengecekan juga dilakukan terhadap kesesuaian dokumen, misalnya nomor polisi truk, pengemudi, jenis dan jumlah ternak, dan pastinya kondisi kesehatan ternaknya itu sendiri," papar Wisnu.
Ia menambahkan, apabila terjadi kematian di perjalanan, pemerintah telah menyiapkan fasilitas pemusnahan bangkai di Pelabuhan Ketapang.
Provinsi NTB merupakan salah satu lumbung ternak nasional. Setiap tahun, wilayah ini menyuplai ribuan ekor sapi ke Pulau Jawa, terutama untuk kebutuhan hewan kurban. Kelancaran distribusi ternak sangat menentukan stabilitas pasokan dan harga di pasar, khususnya menjelang Hari Raya Idul Adha.
Dengan adanya skema alternatif ini, pemerintah optimistis penumpukan distribusi di Pelabuhan Gili Mas dapat terurai dalam waktu dekat. (Fal/E-1)