Cara Terbaik Deteksi Kanker Kandung Kemih Menurut Dokter Spesialis

5 hours ago 3
Cara Terbaik Deteksi Kanker Kandung Kemih Menurut Dokter Spesialis Ilustrasi, kanker kandung kemih.(Dok. Freepik)

DOKTER Spesialis Penyakit dalam sekaligus Konsultan Hematologi-Onkologi Medik, Andhika Rachman mengatakan deteksi dini kanker kandung kemih sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.

"Salah satu cara terbaik untuk mendeteksi penyakit ini adalah dengan melakukan urinalisis dan sitologi urin, terutama bagi individu yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi," kata Andhika, Senin (9/6).

Jika terdapat gejala seperti kencing berdarah atau nyeri saat berkemih, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kanker kandung kemih adalah kondisi di mana sel-sel di dalam kandung kemih tumbuh secara tidak terkendali, dan gejalanya dapat bervariasi antara individu. Salah satu gejala yang paling umum adalah adanya darah dalam urin (hematuria).

Sayangnya, banyak dari gejala ini yang sering diabaikan dan diartikan sebagai infeksi saluran kemih biasa. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan gejala dan menekankan pentingnya deteksi dini untuk penanganan yang lebih baik.

Deteksi dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan secara signifikan, sehingga peserta akan diberikan informasi mengenai langkah-langkah yang harus diambil jika mengalami gejala tersebut.

Kini dengan berkembangnya penelitian dan teknologi medis, pengobatan kanker kandung kemih kini telah mengalami kemajuan yang signifikan.

Terdapat berbagai pilihan terapi yang dapat dilakukan, termasuk pembedahan, terapi intravesika, kemoterapi, dan imunoterapi anti PD-L1 yang merupakan pilihan pengobatan sebagai terapi maintenance setelah pasien menyelesaikan terapi utama (kemoterapi) dan mencapai respon klinis, yang semuanya bertujuan untuk memberikan harapan baru bagi pasien kanker kandung kemih.

"Karena dapat memperpanjang overall survival serta meningkatkan kualitas hidup secara bermakna. Terapi maintenance ini merupakan terobosan baru dalam pengobatan kanker kandung kemih yang sebelumnya
hanya diberikan terapi suportif," ujar dia.

Dokter Spesialis Urologi Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid memaparkan pembedahan sebagai penanganan kanker kandung kemih, terutama pada stadium awal.

"Pembedahan merupakan salah satu langkah utama dalam penanganan kanker kandung kemih, terutama pada stadium awal. Salah satu prosedur yang umum dilakukan adalah TURBT (Transurethral Resection of Bladder Tumor), yang bertujuan untuk mengangkat tumor dari kandung kemih," ungkapnya.

Selain itu, terdapat juga pilihan pembedahan lebih lanjut seperti partial cystectomy dan radical cystectomy, tergantung pada tingkat keparahan kanker.

"Penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh agar dapat menentukan metode pembedahan yang paling sesuai, sehingga pasien dapat memperoleh hasil yang optimal dalam pengobatan kanker kandung kemih," jelasnya.

Kelompok Berisiko Tinggi

Kanker kandung kemih merupakan salah satu tantangan kesehatan yang tengah mengancam masyarakat. Indonesia menduduki peringkat ke-15 untuk angka penderita kanker kandung kemih dan peringkat ke-13 untuk kasus kematian. Sayangnya, kurangnya kesadaran mengenai gejala dan penanganan kanker kandung kemih menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terlambatnya penanganan yang optimal.

Berdasarkan data dari GLOBOCAN, pada tahun 2022 terdapat 614.298 kasus kanker kandung kemih di seluruh dunia, dengan 7.381 kasus baru di Indonesia dan angka kematian mencapai 3.207 jiwa. Terdapat beberapa kelompok yang berisiko tinggi terkena kanker kandung kemih antara lain perokok, individu dengan riwayat keluarga kanker, serta mereka yang terpapar bahan kimia tertentu dalam lingkungan kerja.

Ketua Umum Indonesian Cancer Information and Support Center Association (CISC), Aryanthi Baramuli Putri,  mengatakan kesadaran mengenai kelompok berisiko ini menjadi penting agar masyarakat menjadi lebih proaktif dalam mencari informasi yang akurat dan melakukan pemeriksaan segera jika mengalami gejalanya.

"Masyarakat perlu mengenali gejalanya, memahami langkah-langkah konkret untuk deteksi dini, dan mengetahui opsi penanganan yang dapat memberikan harapan bagi pasien dan pendampingnya," kata Aryanthi.

CISC berharap upaya edukasi ini terus mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat luas.

"Sehingga pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang kanker kandung kemih semakin meningkat," pungkasnya. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |