
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengambil langkah maju yang signifikan dengan menggandeng Tomorrow Indonesia, yang juga dikenal sebagai PT Environmental Intelligence Indonesia (EII), untuk meningkatkan akurasi dan efektivitas sistem prakiraan cuaca.
Hal itu sekaligus menandai Indonesia memasuki era baru kemajuan teknologi, dengan terintegrasinya Artificial Intelligence (AI) ke dalam layanan meteorologinya.
Kolaborasi transformatif ini dipimpin Akiva Kremnizer, wirausahawan dan pendiri Well Vintage, sebuah perusahaan yang berkomitmen untuk membuat perbedaan nyata di berbagai sektor di Indonesia.
Sebagai kekuatan pendorong di balik Tomorrow Indonesia, Kremnizer telah mendedikasikan dirinya untuk menerapkan solusi mutakhir yang membawa perubahan positif.
MI/HO--Wirausahawan dan pendiri Well Vintage Akiva Kremnizer
Dia berkeyakinan AI dan kecerdasan lingkungan yang canggih tidak boleh terbatas pada ruang perusahaan atau akademis saja, namun harus dimanfaatkan untuk memberikan manfaat bagi seluruh komunitas.
“Kemitraan dengan BMKG tidak hanya sekedar memperbaiki prakiraan cuaca. Ini tentang menciptakan ekosistem berkelanjutan di mana teknologi canggih memberdayakan lembaga pemerintah, dunia usaha, dan individu,” kata Kremnizer.
Melalui Well Vintage, Kremnizer telah menjadi pemain kunci dalam mendorong perubahan transformatif di seluruh Indonesia.
Dari intelijen lingkungan hingga pembangunan infrastruktur dan inisiatif keberlanjutan, Well Vintage secara konsisten menjadi yang terdepan dalam inovasi. Kolaborasi terbaru dengan BMKG ini merupakan langkah lain dalam misinya untuk mendorong perubahan yang berdampak di kawasan.
Indonesia menghadapi berbagai tantangan terkait iklim, mulai dari kondisi cuaca ekstrem hingga bencana alam seperti banjir, angin topan, dan kekeringan. Prediksi cuaca yang akurat dan tepat waktu sangat penting bagi berbagai industri, termasuk penerbangan, pertanian, maritim, dan manajemen bencana.
Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menyoroti pentingnya inisiatif ini dan menyatakan prediksi berbasis AI akan secara signifikan meningkatkan kecepatan, akurasi, dan aksesibilitas informasi meteorologi.
“Kolaborasi ini memungkinkan kami mengembangkan sistem prediksi berbasis AI yang akan meningkatkan akurasi prakiraan cuaca di berbagai sektor, termasuk cuaca publik, maritim, dan penerbangan,” kata Ramdhani saat konferensi pers di kantor pusat BMKG di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dengan integrasi solusi mutakhir Tomorrow Indonesia ke dalam infrastruktur BMKG yang ada, Indonesia akan memperoleh sistem cuaca yang sangat cerdas yang mampu menyediakan data secara real-time dan prakiraan cuaca yang lebih tepat.
Hal ini akan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik di berbagai industri dan meningkatkan ketahanan nasional terhadap kejadian cuaca ekstrem.
Kremnizer menekankan implikasi yang lebih luas dari kemitraan ini, dengan menyatakan bahwa integrasi teknologi Tomorrow Indonesia dengan BMKG menandai awal dari transformasi besar bagi Indonesia.
“Kemitraan ini tidak hanya akan memperkuat ketahanan iklim Indonesia tetapi juga akan membuka jalan bagi inovasi lebih lanjut dalam bidang intelijen lingkungan. Ini adalah langkah menuju masa depan di mana teknologi memberikan manfaat yang mendalam dan bermakna bagi umat manusia,” jelas Kremnizer.
Sentimen serupa juga disampaikan Presiden Direktur PT EII / Tomorrow Indonesia Muhamad Fitriansyah, yang menggambarkan kemitraan ini sebagai “lompatan besar” bagi kemampuan Indonesia dalam memprediksi, mempersiapkan, dan memitigasi risiko kondisi cuaca ekstrem. (Z-1)