
DEPUTI Bidang Modifikasi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tri Handoko Seto menilai perlu dilakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengurangi intensitas hujan di Puncak, Kabupaten Bogor. Sehingga pemulihan pascabencana banjir bandang bisa dilakukan.
"Hari ini sampai Kamis masih ada potensi hujan sedang hingga lebat. Sehingga berpotensi menambah air atau setidaknya memeprlambat recovery. Jadi OMC perlu dilakukan untuk mengurangi beban penderitaan para korban terdampak," kata Tri saat dihubungi, Senin (3/3).
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bogor sejak Minggu (2/3) malam menyebabkan Sungai Cimanceri meluap, mengakibatkan banjir bandang di beberapa wilayah. Berdasarkan laporan terkini dari BPBD Provinsi Jawa Barat, banjir merendam ratusan rumah dan satu warga dilaporkan hilang akibat terseret arus.
Banjir bandang terjadi di beberapa kecamatan, termasuk Rumpin, Bojong Gede, dan Cisarua. Di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, satu unit rumah dan satu pondok pesantren terendam. Di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojong Gede, sebanyak 137 rumah terdampak dengan total 547 jiwa terimbas banjir. Sementara itu, di Desa Tugu Selatan, sebanyak 119 rumah terendam dengan 423 jiwa terdampak.
Tri menyebut perlu koordinasi antara BNPB hingga Pemerintah Kabupaten Bogor dan Provinsi Jawa Barat untuk melakukan OMC. Selain itu pemerintah setempat juga perlu memperhatikan kebutuhan para korban bencana agar kebutuhan pokoknya terpenuhi dan merasa aman.
"Mestinya Pemprov minta ke BNPB lalu kami BMKG akan mensupervisi," ujarnya.
BPBD Kabupaten Bogor telah melakukan koordinasi dengan pemerintah desa dan pihak terkait untuk menangani dampak banjir bandang Sementara itu, kondisi banjir saat ini telah surut, dan warga mulai membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah mereka. Pencarian terhadap korban hilang dilanjutkan pada Senin (3/3) pukul 07.00 WIB oleh tim gabungan dari BPBD, aparat desa, dan relawan setempat. (H-3)