
SEEKOR groundhog yang bekerja dengan Bill Murray dalam film komedi romantis Groundhog Day (1993) menggigitnya dua kali, ungkap aktor berusia 74 tahun itu dalam episode Hot Ones pada 6 Maret.
Saat pembawa acara Sean Evans bertanya apakah benar Murray harus mendapatkan suntikan rabies akibat gigitan tersebut, bintang Riff Raff itu mengangkat buku jari di jari tengah tangan kanannya.
“Saya tidak sedang mengacungkan jari tengah,” candanya. “Nodule di sini, itu bekas dari groundhog. Itu nyata.”
Groundhog yang dalam film berperan sebagai Punxsutawney Phil yang peramal, menggigit Murray “dua hari berturut-turut.” Film klasik yang disutradarai Harold Ramis itu juga dibintangi Andie MacDowell sebagai Rita, seorang produser yang bekerja dengan Phil, seorang pembawa berita cuaca sinis yang terjebak dalam lingkaran waktu, mengulang hari yang sama berulang kali tanpa ada orang lain yang menyadarinya.
Untuk mencegah cedera lebih lanjut setelah gigitan pertama, Murray berpikir dirinya “cerdas” dengan mengenakan sarung tangan baja nelayan di bawah sarung tangan yang ia pakai. “Giginya menembus baja. Ya, gigi mereka sepanjang ini,” katanya sambil mengisyaratkan ukuran gigi hewan tersebut.
Ia mengingat dirinya sempat “kesal dengan pawang hewan... Kamu tahu, gaya aktor yang merasa benar sendiri. ‘Siapa yang melatih gopher ini?’ Dengan kemarahan sungguhan. ‘Saya tidak akan keluar dari trailer saya.’”
Namun, lanjut Murray, ada kejutan besar. Dua pawang hewan di lokasi syuting mengakui bahwa groundhog itu sebenarnya adalah hewan liar. “‘Liar? Apa maksudnya liar?’” kenang sang aktor. “‘Kami menangkapnya di sana, di ladang itu, sekitar dua minggu yang lalu.’ Jadi saya menyetir mobil dengan hewan ini, membiarkan hewan liar menyetir!”
Dengan ekspresi khasnya, Murray menyimpulkan, “Ya, kamu mendapatkan apa yang kamu bayar.”
Dalam wawancara Hot Ones itu Murray mengonfirmasi ia benar-benar melakukan strike saat bermain bowling dalam film komedi Kingpin (1996) yang digarap Farrelly Brothers. “Saya menghemat banyak pengambilan gambar mereka,” ujarnya dengan nada datar. “Setiap bola yang saya lempar dalam film itu adalah strike.”
Saat Evans bertanya film mana yang paling membuatnya bangga, Murray memilih drama komedi Broken Flowers (2005) karya penulis-sutradara Jim Jarmusch. “Saya pikir saya tidak bisa melakukan yang lebih baik dari itu,” katanya. “Menurut saya, itu adalah film yang sempurna.” (People/Z-2)