Bidan Miiliki Peran Strategis dalam Program KB dan Pencegahan Stunting

6 hours ago 3
Bidan Miiliki Peran Strategis dalam Program KB dan Pencegahan Stunting (DOK KEMENDUKBANGGA/BKKBN)

BIDAN memiliki peran yang sangat strategis dalam  program  Keluarga Berencana dan pencegahan stunting di tingkat komunitas. Selain memberikan layanan medis, bidan juga menjadi pendamping, edukator, serta pemberi informasi yang akurat dan aman dalam bidang kesehatan reproduksi.

Hal itu dikemukakan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji saat melepas kegiatan Fun Walk dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan menyambut Hari Bidan Sedunia yang jatuh pada 24 Juni 2025. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu (8/6/2025), di Jakarta.

Dalam sambutannya, Menteri Wihaji menekankan bahwa  Indonesia harus serius menjamin kualitas kesehatan ibu dan anak di era bonus demografi dewasa ini. Karenanya, peran bidan sangat vital dari masa pranikah, kehamilan, persalinan, hingga tumbuh kembang anak.

“Jangan bicara SDM unggul kalau gizi buruk dan kematian ibu masih tinggi. Bidanlah penjaga kualitas generasi emas kita. Tanpa mereka, mustahil kita bisa memanen bonus demografi dengan baik,” tutur  Menteri Wihaji.

Ia juga menegaskan pentingnya sinergi antara BKKBN, Kementerian Kesehatan, dan IBI dalam menjalankan program keluarga berencana dan pencegahan stunting yang berkelanjutan.

Lebih spesifik, Menteri Wihaji menyinggung bahwa program yang dikembangkan Kemendukbangga/BKKBN  di antaranya bertujuan menjaga agar program 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) terlaksana dengan baik,  dimulai dari calon pengantin hingga balita, demi mendukung pencapaian bonus demografi dan Indonesia Emas 2045.

Menteri Wihaji juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi para bidan yang telah berkontribusi besar dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak di seluruh pelosok negeri. "Mereka adalah garda terdepan yang bekerja dengan penuh dedikasi dan komitmen,” ujar Menteri Wihaji, seraya mengajak seluruh masyarakat untuk terus memberikan dukungan kepada para bidan dalam menjalankan tugas mereka.

"Dengan kebersamaan dan kolaborasi, kita dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan, memastikan setiap ibu dan anak mendapatkan perlindungan maksimal, serta mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera,” pungkasnya.

DIDUKUNG MENKES
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam kesempatan yang sama menyatakan dukungannya terhadap penguatan kapasitas bidan melalui kolaborasi dengan IBI. 

Salah satu langkah konkret yang direncanakan adalah pembentukan ekosistem pelatihan, di mana bidan senior dapat membuka praktik mandiri dan membimbing bidan baru, khususnya di wilayah yang kekurangan tenaga medis.

"Kami akan memastikan adanya jalur rujukan yang jelas antara bidan dan fasilitas kesehatan, demi keselamatan ibu dan bayi,” ujar Menkes.

18.000 BESERTIFIKASI  BIDAN DELIMA
Ketua Umum IBI,  Ade Jubaedah menyampaikan bahwa saat ini terdapat lebih dari 35.000 bidan praktik mandiri di Indonesia, dengan 18.000 di antaranya telah tesertifikasi sebagai Bidan Delima, yaitu bidan dengan pelatihan dan pengawasan berkelanjutan.

Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dan jajaran terkait. Seluruh pihak menyampaikan komitmen bersama untuk memperkuat peran bidan sebagai bagian penting dalam sistem pelayanan kesehatan nasional.

Rangkaian Fun Walk dilaksanakan secara serentak di 38 provinsi dan diikuti lebih dari 100.000 bidan dari berbagai sektor. Mulai dari bidan praktik mandiri, rumah sakit, hingga institusi pendidikan. (H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |