
PEMERINTAH Indonesia dalam visi Indonesia Emas 2045 menargetkan 100% akses air bersih dan 70% sanitasi aman bagi masyarakat. Target ini tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Pencapaiannya menjadi bagian penting dalam upaya pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Menurut data yang di sampaikan Globalasia Infrastructure Fund (GIF), ketersediaan infrastruktur air minum di Indonesia masih sangat kurang dan merupakan tantangan serius. Infrastruktur tersebut mencakup jaringan pipa dan fasilitas pengolahan air.
"Kami pilih bergerak di bidang air karena menurut data ketersediaan infrastruktur air minum di Indonesia masih sangat kurang, bisa dibilang di bawah 10% dari total kebutuhan nasional," ujar Chairman GIF Witjaksono, Kamis (15/5).
Andalkan Pemerintah?
Menurutnya, dari analisis data GIF, kekurangan investasi di industri air nasional mencapai lebih dari Rp8.000 triliun. Karenanya, jika hanya mengandalkan dana pemerintah akan sangat tidak memungkinkan dengan kondisi saat ini.
Sebagai bentuk komitmen turut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur nasional, khususnya di bidang penyediaan dan pengelolaan sistem penyediaan air minum (SPAM), PT Globalasia Infrastructure Fund (GIF) bersama dengan PT Bintang Mahameru Sejahtera (Mahameru Group) resmi membentuk perusahaan patungan bernama PT Mahameru Tirta Utama. Penandatanganan akta pendiria perusahaan tersebut dilaksanakan di eL Hotel, Jakarta Utara, Kamis (15/5).
Tarik Invstasi?
Kolaborasi ini, kata dia, tujuannya untuk menarik investasi asing dari beberapa negara, seperti Turki, Tiongkok, dan Eropa yang memiliki minat berinvestasi di bidang air di Tanah Air.
"Harapan kami dalam beberapa tahun ke depan sistem kerja sama yang akan kita lakukan adalah kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), kalau di luar negeri dikenal sebagai private project partnership (PPP). Jadi kerja sama antara pemerintah dan swasta yang akan kita fokuskan membangun semua infrasruktur yang dinilai penting oleh pemerintah," jelasnya.
Witjaksono menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur air minum merupakan salah satu fondasi utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat.
Bagian Ekosistem?
Menurutnya, Mahameru Tirta Utama akan menjadi bagian dari ekosistem besar yang sedang dikembangkan oleh GIF, yaitu menciptakan penyediaan infrastruktur yang inklusif dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Sementara itu, Chairman Mahameru Group Saipul Anwar menegaskan kolaborasi ini adalah bagian dari perjalanan panjang Mahameru Group dalam memberikan dampak sosial nyata bagi masyarakat. “Bagi kami, ini bukan sekadar proyek, tapi bagian dari success story yang sudah kami bangun sejak lama; dari satu sumber air ke sumber lainnya, kami melihat langsung bagaimana air bersih bisa mengubah kehidupan,” ujar Sipul.
Jangkauan Wilayah?
Ia pun optimistis dengan pengalaman operasional Mahameru, dukungan kerja sama dengan PDAM setempat, dan kapasitas pembiayaan serta jaringan strategis dari Globalasia, perusahaan patungan ini akan mampu menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini membutuhkan akses air bersih yang layak.
Mahameru Group sendiri saat ini telah mengelola empat fasilitas SPAM di Jawa Barat dengan kapasitas terpasang mencapai hingga 2.500 liter per detik.
Vice-Chairman GIF sekaligus tokoh yang aktif dalam isu pembangunan berkelanjutan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menambahkan bahwa langkah ini sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkuat ketahanan sumber daya air nasional. "Pemerintah telah menegaskan komitmennya terhadap pembangunan infrastruktur air yang berkelanjutan. Kami di Globalasia ingin menjadi bagian dari implementasi nyata komitmen tersebut di lapangan,” jelasnya.
Libatkan Sektor Swasta?
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan sektor swasta sebagai mitra strategis pemerintah dalam menciptakan layanan dasar yang adil dan merata.
PT Mahameru Tirta Utama akan mengembangkan proyek-proyek SPAM dengan skema KPBU maupun non-KPBU. Tahap awal akan difokuskan pada wilayah prioritas seperti Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.
Dengan kolaborasi ini diharapkan dapat membantu pemerintah meningkatkan cakupan akses air bersih kepada masyarakat menuju Indonesia Emas 2045. (Cah/P-3)