Berkah Berbagi

1 week ago 11
Berkah Berbagi Abdul Mu’ti Mendikdasmen RI Sekum PP Muhammadiyah(MI/Seno)

RAMADAN adalah bulan berbagi. Selama bulan Ramadan banyak sekali diselenggarakan santunan yang di dalamnya umat saling berbagi dengan sesama, baik dalam bentuk uang, makanan, maupun sedekah lain yang bermanfaat.

Sedekah di bulan Ramadan merupakan amal saleh yang sangat dianjurkan. Di dalam hadis disebutkan bahwa Rasulullah Muhammad adalah seorang yang sangat dermawan. Kedermawanan Rasulullah semakin bertambah di bulan Ramadan. Di dalam riwayat lain disebutkan bahwa sedekah yang paling utama ialah di bulan Ramadan.

Bersedekah adalah ciri manusia bertakwa. Dijelaskan di dalam Surat Al-Baqarah (2): 177, manusia yang bertakwa adalah mereka yang memberikan harta yang dicintainya kepada karib kerabat, orang-orang, ibnusabil, peminta-minta, dan untuk membebaskan manusia dari perbudakan.

Ayat tersebut mengandung lima ajaran utama. Pertama, sedekah itu seharusnya diterimakan. Al-Qur’an menggunakan kata 'ata al-mal'. Dalam bahasa Arab, 'ata

' berarti datang atau mendatangkan. Karena itu, sedekah seharusnya diantar kepada penerima. Sedekah dengan cara penerima dikumpulkan dalam acara-acara santunan mungkin perlu dievaluasi. Selain melanggengkan kelas sosial, berbagai acara santunan bisa berpengaruh negatif berupa sikap mental meminta-minta terutama di kalangan anak-anak.

Kedua, bersedekah harus dilandasi rasa cinta dan kasih sayang kepada sesama. Al-Qur’an menggunakan kata 'ala hubbbihi', artinya memberikan harta kepada mereka yang dicintai dengan penuh rasa cinta. Sedekah diberikan dengan ketulusan dan menghormati penerima. Tidak seharusnya bersedekah dilandasi perasaan superioritas. Sedekah yang instrumental dan merendahkan penerima akan sia-sia (QS Al-Baqarah [2]: 264).

Ketiga, sedekah dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial dan ekonomi. Saat situasi darurat dan bagi mereka yang benar-benar tidak mampu, sedekah dapat diberikan dalam bentuk santunan makanan siap saji, bahan pokok, pakaian, dan sebagainya. Akan tetapi, untuk jangka panjang, sedekah akan lebih bermanfaat dalam bentuk 'investasi'. Tha'am al-miskin dapat ditafsirkan dengan memberikan keterampilan, pendidikan, cash (modal), dan akses agar orang-orang miskin dapat makan dengan ilmu, keterampilan, dan kesempatan bekerja.

Keempat, sedekah itu bersifat membebaskan bukan meninabobokan. Sedekah kepada fakir, miskin, gelandangan (ibnusabil), dan korban perbudakan dimaksudkan agar mereka terbebas dari belenggu kemiskinan, kebodohan, dan penindasan. Dalam konteks ini, sedekah akan lebih bermanfaat diberikan dalam bentuk beasiswa, wakaf tunai, tunjangan guru, dan bentuk-bentuk lain yang produktif.

Kelima, sedekah idealnya diorganisasi melalui lembaga-lembaga resmi seperti badan atau lembaga amil zakat, infak, dan sedekah. Sedekah secara individual kurang berdampak karena bersifat karikatif.

Ramadan adalah bulan pendidikan untuk membentuk manusia bertakwa yakni mereka yang senantiasa bersedekah dalam situasi suka dan duka, lapang atau sempit (QS Ali Imran [3]:134). Dengan bersedekah, hidup manusia akan berkah. Dengan bersedekah harta akan bertambah, berlimpah, dan hidup menjadi tenang. Harta menjadi berkah karena dapat memberdayakan sesama dan mengurangi kesenjangan kesejahteraan. Kedamaian, keamanan, dan persatuan akan tercipta apabila kesenjangan sosial sirna.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |