
MENDIKDASMEN Abdul Mu’ti, berkesempatan mengunjungi dan menemui pendidik serta keluarga korban kecelakaan yang menimpa guru SD Islam Tahfidz Qur’an (ITQ) As-Syafi’iyah, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (21/5).
Kehadiran Mendikdasmen didampingi Bupati Magelang, Grengseng Pamuji; Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Manajemen dan Kelembagaan, Didik Suhardi; Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Komunikasi dan Media, Ma’aruf; Staf Khusus Menteri Bidang Pembelajaran dan Sekolah Unggul, Arif Jamali.
Sepertli diberitakan,kecelakaan lalu lintas yang menimpa 13 Guru di Purworejo pada 7 Mei 2025 lalu, menyisakan luka mendalam bagi seluruh Keluarga Besar SD ITQ As-Syafi’iyah serta keluarga korban yang ditinggalkan. Sekolah tersebut kehilangan 10 guru yang meninggal dunia. Selain itu, ada 3 guru korban luka-luka yang selamat.
Menteri Mu’ti mengungkapkan duka yang mendalam juga ia rasakan dengan gugurnya para pahlawan pendidikan. ”Kami tentu merasa sangat berduka dengan wafatnya para guru, karena para pendidik ini yang memiliki pengabdian dalam membantu kami mencerdaskan bangsa,” ungkap Menteri Mu’ti pada kunjungan tersebut.
Baginya, peristiwa yang terjadi ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa musibah dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Menteri Mu’ti menegaskan ia berkeyakinan bahwa 10 Guru yang telah wafat dalam keadaan syahid. ”Semoga seluruh almarhumah wafat dalam keadaan syahid karena mayoritas tahfidz Qur’an dan mereka semua Fiisabilillah, sedang melaksanakan kegiatan agama yakni bertakziah,” ujarnya.
Bupati Magelang, Grengseng Pamuji mengutarakan dukungan Mendikdasmen telah memberikan kekuatan Yayasan As-Syafi’iyah untuk meneruskan perjuangan guru-guru yang telah wafat untuk memberikan layanan pendidikan. ”Kehadiran dan support dari Bapak Menteri dapat segera membuat yayasan ini bangkit dan bersemangat kembali untuk membangun generasi-generasi yang akhlakul kharimah,” ungkap Bupati Pamuji.
Tak hanya memberikan penguatan kepada SD ITQ As-Syafi’iyah dan mendoakan para guru yang telah meninggal dunia, Menteri Mu’ti, turut memberikan bantuan kepada keluarga korban kecelakaan. ”Tali asih dari kami, masing-masing kita berikan Rp5 juta, mudah-mudahan bisa meringankan para keluarga yang terkena musibah,” terang Menteri Mu’ti.
Ia menambahkan, apabila ada guru yang masih berkuliah dan belum melanjutkan studi D4/S1 juga mendapatkan bantuan subsidi. ”Guru yang saat ini sedang berkuliah dan guru belum D4/S1, bisa mendapatkan subsidi untuk melanjutkan studi sebesar Rp. 3.000.000/semester,” tambah Menteri Mu’ti.
Kepala Guru SD ITQ As-Syafi’iyah, Nurul Faizah, bersyukur Mendikdasmen memberikan banyak dukungan dan bantuan baik moril maupun materiil. ”Alhamdulillah pak Menteri banyak memberikan dukungan moril berupa doa dan penguatan agar kami diberikan kekuatan dan terus semangat dalam menghadapi musibah ini. Kemudian dukungan materiil juga diperoleh bagi korban yang selamat dan korban meninggal dunia,” terang Nurul.
Nurul menambahkan pihaknya mendapatkan bantuan untuk pembangunan gedung sekolah yang belum dapat direalisasikan. ”Bapak Menteri juga akan membantu merenovasi gedung sekolah yang belum dapat terealisasi,” tuturnya.
Harapan dari SD ITQ As-Syafi’iyah dengan kehadiran Mendikdasmen dapat menumbuhkan semangat para pendidik dan murid-murid supaya kembali pulih untuk melanjutkan pendidikan setelah musibah yang terjadi.(H-2)