Beberapa Ketrampilan yang Penting Disiapkan sebelum Memasuki Dunia Kerja

3 hours ago 1
Beberapa Ketrampilan yang Penting Disiapkan sebelum Memasuki Dunia Kerja Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni Universitas Gajah Mada (UGM) Gumilang Aryo Sahadewo .(MI/Ardi Teristi)


PERSIAPAN untuk membangun karir di dunia kerja harus sudah dirintis sejak dari mahasiswa. Para mahasiswa pun dituntut untuk menguasai ketrampilan hard skill dan soft skill guna menghadapi persaingan di dunia kerja yang semakin ketat.

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni Universitas Gajah Mada (UGM) Gumilang Aryo Sahadewo mengatakan, tantangan tambahan generasi di dunia kerja ke depan adalah transformasi digital dan kehadiran artificial intelligence.

"Sudah banyak studi, teknologi yang menggantikan beberapa keterampilan yang dulu dikerjakan individu," terang dia saat membuka INSPIRE Career Week 2025 di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Jumat (22/5). Oleh sebab itu, mahasiswa pun sebaiknya juga harus lebih mempersiapkan diri agar mampu beradaptasi.

Mereka harus lebih banyak mengasah keterampilan. Forum Ekonomi Dunia merilis beberapa ketrampilan yang dibutuhkan dunia kerja global ke depan, seperti analytical thinking, resilience, leadership, creativity, emotional intelligence, technological literacy, hingga curiosity and lifelong learning.

Setiap mahasiswa, lanjut dia, juga harus siap bersaing, tidak hanya di lingkup tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Oleh sebab itu, UGM, telah membekali mahasiswa tidak hanya keilmuan di bidang yang dipelajarinya, tetapi juga soft skill yang nantinya akan berguna saat memasuki dunia kerja maupun terjun ke masyarakat.

Director & Chief Human Resource Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Irsyad Sahroni menyebut, kemampuan bahasa Inggris menjadi salah satu yang harus dikuasai selain keilmuan yang dipelajari di kampus. Mahasiswa juga harus melatih soft skill mereka, baik melalui kegiatan ekstra kampus ataupun kegiatan di luar kampus.

Menurut dia, di tengah perkembangan teknologi yang pesat, generasi muda sangat penting untuk memiliki skillset yang relevan dan mentalitas yang adaptif. "Mahasiswa mempersiapkan diri sejak dini agar mampu meraih cita-cita mereka,” terang Irsyad.

Mengutip data Sakernas Februari 2024, sekitar 3,6 juta Gen Z usia 15–24 tahun yang menganggur, atau sekitar 50% dari total pengangguran terbuka nasional. Di sisi lain, jumlah lowongan pekerjaan yang jauh lebih sedikit dari jumlah lulusan sarjana setiap tahunnya.

Oleh sebab itu, fakta ini menunjukkan pentingnya inisiatif nyata untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri.

Solusi kewirausahaan
Kegiatan INSPIRE Career Week 2025 menjadi relevan untuk mendukung pengembangan talenta muda Indonesia. Acara bertema “Gear Up: Your Future Starts Now!” ini diikuti lebih dari 250 mahasiswa dari berbagai fakultas, baik secara luring maupun daring.

EVP Head of Circle Java Indosat Ooredoo Hutchison, Fahd Yudhanegoro, menyampaikan, kewirausahaan menjadi salah satu solusi untuk menekan angka pengangguran. "Melalui bootcamp ini, kami ingin menumbuhkan jiwa entrepreneur sekaligus membekali mahasiswa dengan keterampilan yang dibutuhkan di era teknologi," terang dia.

Para mahasiswa juga diperkenalkan dengan Inspire Program (Indosat Ooredoo Hutchison Apprenticeship Experience) Circle Java, yaitu program magang eksklusif untuk mahasiswa semester 4–6 di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.

Program ini membuka kesempatan bagi peserta untuk terlibat langsung dalam proyek nyata di Indosat selama 3–6 bulan, lengkap dengan workshop pengembangan diri, mentoring profesional, dan remunerasi yang kompetitif.

"Dengan INSPIRE Career Week 2025, Indosat berharap dapat terus menjadi bagian dari perjalanan transformasi generasi muda Indonesia menuju masa depan yang lebih siap, tangguh, dan penuh peluang," tutup dia. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |