
HUJAN lebat yang terus mengguyur dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Banjir tidak hanya menghambat aktivitas warga dan merendam pemukiman, tetapi juga membawa risiko kesehatan yang perlu diwaspadai.
Genangan air kotor yang tersebar di berbagai titik berpotensi menjadi sarang bakteri dan virus penyebab penyakit.
Penyakit yang rentan muncul saat banjir
1. Demam berdarah
Saat musim hujan, populasi nyamuk Aedes aegypti, yang menjadi penyebab utama penyebaran demam berdarah, cenderung meningkat. Kondisi ini terjadi karena banyaknya genangan air di berbagai tempat, seperti kaleng bekas, ban bekas, dan wadah lainnya yang menampung air hujan dalam waktu lama. Genangan tersebut menjadi lokasi ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak.
Untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit ini, masyarakat diimbau menerapkan gerakan 3M, yaitu mengubur barang-barang bekas yang berpotensi menampung air, menguras tempat penampungan air secara rutin, dan menutup rapat wadah penyimpanan air. Selain itu, jika ada anggota keluarga yang mengalami demam tinggi tanpa penyebab yang jelas, terutama jika disertai gejala perdarahan, segera bawa ke fasilitas kesehatan agar mendapat penanganan yang tepat.
2. Diare
Setelah banjir, kondisi lingkungan menjadi kotor akibat lumpur dan genangan air yang tercemar. Jika bakteri masuk ke dalam tubuh, baik melalui makanan maupun tangan yang tidak bersih, maka dapat memicu diare.
Gejala umum diare meliputi sakit perut disertai buang air besar (BAB) yang lebih sering dari biasanya, meskipun tidak terlalu encer. Selain itu, kram perut, BAB yang disertai lendir, hingga keluarnya darah merupakan juga tanda dari gejala diare.
Meskipun sering dianggap sebagai penyakit ringan, diare bisa berakibat fatal. Menurut data WHO, hampir 2 juta anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia meninggal akibat diare. Dari angka tersebut, sekitar 8,5% berasal dari wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
3. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh infeksi pada saluran pernapasan, termasuk hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Penyakit ini dipicu virus, bakteri, atau mikroorganisme lain yang berkembang di lingkungan tidak sehat, seperti saat terjadi banjir. Gejalanya mirip dengan flu biasa, seperti batuk dan demam, namun dapat disertai dengan sesak napas atau nyeri di bagian dada.
4. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Leptospira dan umumnya menular melalui hewan seperti tikus, sapi, anjing, dan babi. Risiko tertular penyakit ini meningkat jika seseorang bersentuhan langsung dengan air yang telah terkontaminasi urine dari hewan-hewan tersebut, baik dalam bentuk aliran maupun genangan.
5. Penyakit kulit
Penyakit kulit kerap muncul akibat paparan air banjir yang tercemar berbagai bakteri. Gejalanya dapat berupa bercak merah, bentol-bentol yang menumpuk, serta rasa gatal yang intens. Jika mengalami kondisi tersebut, penting untuk segera mendapatkan penanganan dan pemeriksaan lebih lanjut guna mengetahui jenis penyakit yang terjadi. Jika dibiarkan, infeksi dapat menyebar ke area tubuh lainnya.
6. Tipes
Tipes atau demam tifoid adalah infeksi yang menyerang usus halus akibat bakteri Salmonella yang berasal dari kotoran hewan. Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan yang terkontaminasi, terutama di lingkungan yang kotor akibat banjir. Gejalanya meliputi sakit kepala, mual, demam, diare, serta penurunan nafsu makan. (Halodoc/Klikdokter/Alodokter/Kemenkes/Herminahospital/Z-2)