
Anggota Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI Obon Tabroni meninjau Pasar Kosambi, Bandung, untuk memastikan stabilitas harga dan pasokan pangan menjelang Lebaran 2025. Kunjungan ini bertujuan memastikan kebutuhan masyarakat selama Bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran terpenuhi dengan baik.
"Kami ingin memastikan harga kebutuhan pokok, dan memang ada beberapa komoditas seperti beras dan daging yang masih fluktuatif. Kemungkinan dalam dua minggu ke depan menjelang Lebaran, beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga," ujar Obon melalui keterangan resminya, Sabtu (8/3).
Selain itu, Obon menekankan pentingnya memantau daya beli masyarakat yang dapat dilihat langsung dari aktivitas di pasar.
"Memang ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan permintaan, tetapi faktor bulan puasa juga memengaruhi. Secara umum, kondisi harga dan daya beli masih relatif stabil. Sementara untuk pasokan beras, berdasarkan data yang kami terima, ketersediaannya masih aman hingga dua bulan ke depan," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengimbau pemerintah untuk tetap siaga menghadapi kemungkinan penaikan harga. Jika diperlukan, ia meminta pemerintah segera melakukan operasi pasar guna menstabilkan harga.
"Pemerintah harus standby mengawasi fluktuasi harga. Selain itu, menjelang bulan puasa, sering muncul komoditas pangan yang tidak layak konsumsi, seperti daging dan ayam yang diproses tidak sesuai standar, misalnya ayam tiren atau ayam glonggongan, serta makanan yang mengandung boraks. Namun, yang patut diapresiasi, di Pasar Kosambi sudah ada mobil laboratorium pengujian yang standby untuk memastikan keamanan dan kehalalan pangan yang dijual," paparnya.
BAM DPR RI, sambung Obon, akan terus berkoordinasi dengan pemerintah melalui kementerian terkait untuk memastikan harga pangan tetap stabil menjelang Idulfitri.
"Kami turun langsung ke lapangan karena tidak ingin hanya menerima laporan yang baik-baik saja. Informasi harus dipastikan secara langsung. Jangan sampai dalam rapat disampaikan harga bahan pangan stabil, tetapi kenyataan di lapangan berbeda," pungkasnya. (E-3)