AS Sanksi Iran, Sasar Jaringan Minyak yang Untungkan IRGC-QF

8 hours ago 1
AS Sanksi Iran, Sasar Jaringan Minyak yang Untungkan IRGC-QF Ilustrasi Selat Hormuz.(Anadolu)

AMERIKA Serikat (AS) menjatuhkan sanksi baru kepada Iran. Pemerintahan Donald Trump menargetkan jaringan yang diduga mengangkut dan membeli minyak Iran senilai miliaran dolar, beberapa di antaranya menguntungkan Korps Garda Revolusi Islam-Pasukan Quds (IRGC-QF).

Sanksi tersebut muncul setelah konflik 12 hari antara Israel dan Iran yang meletus pada 13 Juni ketika Israel melancarkan serangan udara terhadap situs militer dan nuklir Iran. 

Menteri Keuangan AS Scott Bessent membenarkan adanya sanksi baru terhadap perdagangan minyak Iran sebagai bagian dari upaya melakukan tekanan maksimum. Paman Sam juga membidik lembaga keuangan guna mengintensifkan tekanan ekonomi.

"Sementara (Iran) memiliki setiap kesempatan untuk memilih perdamaian, para pemimpinnya telah memilih ekstremisme," kata Bessent dalam pernyataan terpisah.

"Kementerian Keuangan akan terus menargetkan sumber pendapatan Teheran dan mengintensifkan tekanan ekonomi," katanya lagi.

Di antara mereka yang dijatuhi sanksi adalah pengusaha Irak-Inggris Salim Ahmed Said, yang diduga menjalankan jaringan penyelundupan yang mencampur minyak Iran dengan minyak mentah Irak untuk menghindari sanksi.

Di sisi lain, Departemen Luar Negeri AS menjatuhkan sanksi kepada tujuh pejabat senior dan satu entitas yang terkait dengan Al-Qard al-Hassan (AQAH), sebuah lembaga keuangan yang dikendalikan Hizbullah.

"Para pejabat ini melalui peran manajemen mereka, telah memfasilitasi penghindaran sanksi oleh Hizbullah, yang memungkinkan AQAH melakukan transaksi jutaan dolar melalui rekening 'bayangan'," demikian disampaikan juru bicara Departemen Luar Negeri AS Tammy Bruce.

Rewards for Justice

Lembaga tersebut mengumumkan hadiah hingga 10 juta dolar AS (sekitar Rp162 miliar) lewat Program "Rewards for Justice" untuk informasi yang mengarah pada gangguan jaringan keuangan Hizbullah.

Perang 12 hari antara Israel dan Iran meletus pada 13 Juni. Teheran menanggapi dengan serangan rudal dan pesawat nirawak, sementara AS mengebom tiga situs nuklir Iran. Konflik tersebut berakhir di bawah gencatan senjata yang mulai berlaku pada 24 Juni. (Anadolu/Ant/I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |