Artjog Jadi Panggung bagi Perupa Masa Depan

7 hours ago 3
Artjog Jadi Panggung bagi Perupa Masa Depan Salah satu karya yang dipamerkan di Artjog 2025(MI/Ardi Teristi Hardi)

BELAKANGAN ini, Artjog sering dinilai menjadi barometer perkembangan seni rupa tanah air. Ternyata lebih dari itu, ArtJog juga menjadi panggung bagi para perupa muda untuk unjuk gigi, salah satunya lewat Young Artist Award (YAA) 2025. 

Tim juri yang terdiri seniman Eko Nugroho dan tim kurator ARTJOG memilih tiga dari 16 seniman muda di bawah 35 tahun. Penilaian mereka berdasarkan pada kesesuaian tema, eksplorasi medium, serta kebaruan dalam gagasan dan presentasi.

Seniman muda penerima penghargaan YAA 2025 adalah Faelerie dengan karya instalasi berjudul The Thirteen Offerings, S. Urubingwaru dengan dua karyanya yang berjudul The World Farewell Parade dan Nikola Tesla and the Lost Dialogues of the Equatorial Scientist, dan Veronica Liana dengan karya berjudul Rupa Tan Matra.

Selain itu, sejak 2023, Artjog juga menghadirkan ArtJog Kids. Direktur ArtJog, Heri Pemad menyebut program ini bertujuan untuk mencapai cita-cita kebersamaan dan kesetaraan. 

"Program ini dirancang sebagai medium pembelajaran seni dan melalui seni sejak dini, sekaligus menawarkan pendekatan lain bagi anak-anak dalam memahami seni rupa kontemporer," terang dia. Artjog percaya bahwa anak-anak mampu memberikan perspektif yang unik dan segar serta mampu menciptakan percakapan yang baru. 

Artjog Kids menghadirkan karya seni dari 44 anak dan remaja berusia 6-15 tahun yang telah lolos seleksi, ARTJOG tahun ini secara khusus mengundang REcycle-EXPerience (Bandung) sebagai seniman komisi ARTJOG Kids untuk menerjemahkan tema festival serta melibatkan anak-anak dalam proses penciptaan karya yang interaktif.

Seniman sekaligus pendiri Selasar Sunaryo Art Space, Sunaryo menyebut, sebuah festival seni tak sekadar sebagai perayaan estetika, tetapi juga katalisator untuk menggeliatkan perekonomian lokal dan sektor pariwisata. 

Untuk itu, keterlibatan aktif masyarakat dan dukungan sinergis dari pemerintah sangat penting. "Ini penting untuk menumbuhkan kesadaran bahwa seni bukan lagi eksklusif dan hanya milik kalangan tertentu, namun juga bisa menjawab dan menjangkau kebutuhan seluruh elemen di sekitarnya," ungkap dia.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar mengungkapkan, ketika ke Artjog, dirinya seperti dibawa ke dalam alam berbeda. Kehadiran seniman muda menambahkan dimensi kecerahan dan elemen warna yang unik.

"Setiap ruangan memiliki perasaan berbeda," kata Irene 

Menurut dia, Artjog mampu memberi dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Artjog merupakan perpaduan antara festival seni, penjualan, hiburan, dan kegiatan sosial. (AT/M-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |