
MANAJEMEN Arema FC memutuskan untuk tidak menggunakan penuh jatah 11 pemain asing sesuai regulasi terbaru dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) guna menjaga keseimbangan dan kenyamanan di ruang ganti tim.
"Kami mempertimbangkan tidak sepertinya, mereka (pemain asing) pasti ingin bermain kan, itu agak mengganggu ruang ganti nanti," ujar General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.
Mengacu pada aturan baru untuk musim kompetisi Liga 1 2025-2026, setiap klub diperbolehkan mendaftarkan hingga 11 pemain asing. Namun hanya delapan di antaranya yang dapat dimainkan dalam satu pertandingan Super League, nama baru dari Liga 1 Indonesia.
"Yang bermain delapan pemain, dari 11 pemain artinya ada tiga pemain yang tidak bermain," tambah Yusrinal.
Keputusan untuk tidak merekrut semua kuota tersebut juga mempertimbangkan kebutuhan taktis dan komposisi ideal tim.
"Sesuai kebutuhan saja, karena yang bisa bermain ya delapan orang. Jadi sebanyak-banyaknya mungkin sembilan pemain," katanya.
Saat ini, Arema FC telah mendatangkan empat pemain asing baru asal Brasil: Odivan Koerich, Yann Motta, Paulinho Moccelin, dan Valdeci Moreira.
Mereka bergabung dengan lima legiun asing yang sudah memperkuat Singo Edan pada musim sebelumnya, yakni Lucas Friggeri, Thales Lira, Julian Guevara, Pablo Oliveira, dan Dalberto Luan.
Untuk Pablo Oliveira yang berposisi sebagai gelandang bertahan, ia masih menjalani proses pemulihan cedera musim lalu, sehingga belum siap tampil dalam turnamen Piala Presiden.
Yusrinal menambahkan bahwa dalam diskusi regulasi, pihaknya sebenarnya mengusulkan batas maksimal pemain asing cukup di angka tujuh hingga sembilan orang.
"Tapi kan kemarin suara terbanyaknya kan delapan, 11 pemain itu," pungkasnya. (Ant/I-3)