Anda akan Segera Menikah? Pastikan Sudah Mengenal Pasangan Anda

2 weeks ago 12
Anda akan Segera Menikah? Pastikan Sudah Mengenal Pasangan Anda Ilustrasi(Freepik)

PSIKOLOG klinis dewasa Teresa Indira Andani mengatakan mengenali pasangan menjadi hal yang penting dan mendasar sebelum
menikah. Pasalnya, pernikahan bukan hanya tentang cinta, tetapi juga kolaborasi antarpasangan secara jangka panjang.

"Dalam hubungan, interdependensi memainkan peran kunci, ketika pasangan harus bisa bekerja sama, menggabungkan sumber daya, serta menghadapi tantangan hidup secara bersama-sama. Oleh karena itu, mengenali pasangan menjadi hal yang penting dan mendasar," kata psikolog lulusan Universitas Indonesia itu, dikutip Rabu (26/2).

Ia mengatakan jika seseorang menikah tanpa memahami karakter, nilai, serta cara pasangan menghadapi stres dan konflik, risiko ketidakcocokan meningkat, yang dapat berujung pada pasangan menghindari masalah (ghosting) atau adanya kontrol yang dominan dan kekerasan dalam hubungan (KDRT).

KDRT juga bisa terjadi karena tidak ada intervensi psikologis bagi pelaku, masih ada kontak dengan mantan pasangan terkait anak, atau korban mengalami trauma bonding, yaitu keterikatan emosional dengan pelaku meskipun mengalami kekerasan.

Maka itu pemahaman yang baik sebelum menikah, persiapan yang matang, akan membuat pasangan dapat membangun pernikahan yang stabil, saling mendukung, dan minim konflik destruktif.

Selain itu, keterampilan komunikasi dan penyelesaian konflik yang sehat sangat diperlukan agar hubungan tetap harmonis. 

Keterampilan regulasi emosi juga perlu dikembangkan agar pasangan bisa mengelola stres dan perbedaan dengan sehat, sehingga risiko ghosting atau KDRT bisa diminimalkan.

Dengan ini, pasangan dapat membangun relasi yang stabil, sehat, dan saling mendukung dalam berbagai fase kehidupan.

"Persiapan pernikahan bukan hanya soal materi, tetapi juga kesiapan psikologis, emosional, dan keterampilan dalam hubungan. Pasangan
perlu memahami cara berkomunikasi, menyelesaikan konflik, serta menyesuaikan ekspektasi pernikahan melalui konseling pranikah atau diskusi terbuka tentang nilai, peran dalam rumah tangga, pola asuh anak, dan pengelolaan keuangan," pungkas Teresa. (Ant/Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |