
DIREKTORAT Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan mengonfirmasi adanya ancaman bom terhadap pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SVA 5688 yang melayani rute Jeddah–Muscat–Surabaya, Sabtu (21/6).
Ancaman diterima melalui sambungan telepon yang disampaikan oleh petugas Kuala Lumpur Area Control Center (ACC) kepada petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta ACC.
"Menindaklanjuti informasi tersebut, pilot pesawat Saudia Airlines SVA 5688 memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat (divert) di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Medan," ujar Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Hubud Endah Purnama Sari dari keterangan resmi, Sabtu (21/6).
Dia memastikan pesawat yang mengangkut 376 penumpang jemaah haji Kloter 33 Debarkasi Surabaya tersebut mendarat dengan aman pada pukul 09.27 WIB.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan Asri Santosa menambahkan setelah pesawat mendarat, dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh penumpang dan kru. Pemeriksaan kemudian dilanjutkan ke bagian kabin serta kompartemen kargo (bagasi penumpang).
"Pukul 12.55 WIB, pemeriksaan terhadap penumpang dan kru dinyatakan selesai, lalu dilanjutkan pemeriksaan pesawat secara menyeluruh oleh tim gabungan," ujar Asri.
Dalam pemeriksaan tersebut terdiri dari Tim Gegana Polri, Tim Penjinak Bom Polda, personel TNI AD dan TNI AU, Aviation Security, serta tim PKP-PK (Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran) bandara.
Meski terdapat ancaman, Asri menegaskan operasional penerbangan di Bandara Kualanamu tetap berjalan normal. Penanganan insiden dilakukan di area isolasi sehingga tidak mengganggu aktivitas lepas landas dan pendaratan pesawat lainnya.
Rencananya, kru dan penumpang SVA 5688 akan melanjutkan penerbangan ke Surabaya pada Minggu (22/6) pukul 03.30 WIB menggunakan pesawat yang sama. (Ins/P-2)