
KOTA Bandung menjadi tuan rumah perayaan hubungan diplomatik Indonesia-Thailand yang sudah berusia 75 tahun. Salah satu kegiatan perayaan yakni Gastrodiplomacy Journey bertema ‘Immersive Culinary Experiences of Indonesia and Thailand’ di Pendopo Kota Bandung, Minggu (27/4). Pada acara ini, nasi goreng, sate dan batagor bakal beradu kelezatan dengan Thai tea hingga tomyam.
Gastrodiplomacy Journey ini merupakan kerja sama antara Universitas Padjadjaran (Unpad), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), dan Kedutaan Besar Thailand untuk Indonesia. Kegiatan ini diisi dengan sesi Gastrodiplomacy Talk dan live cooking.
"Suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi Kota Bandung, karena menjadi tuan rumah kegiatan ini. Bukan hanya mencerminkan eratnya hubungan antarnegara, namun juga memperkuat jalinan budaya yang kaya melalui diplomasi kuliner," ungkap Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan.
Menurut Farhan, kuliner telah lama menjadi jembatan antarbangsa dan bukan sekadar soal rasa, tetapi juga tentang sejarah identitas dan nilai-nilai yang diwariskan lintas generasi. "Setiap cita rasa masakan Indonesia dan Thailand, kita bisa menemukan cerita, semangat gotong royong dan kearifan lokal yang menjadi pondasi kehidupan masyarakat," ungkap Farhan.
Dengan kegiatan tersebut, lanjut Farhan, mampu mempererat tali persahabatan yang telah terjalin selama lebih dari tujuh dekade. Pun membuka ruang kolaborasi baru dalam bidang pariwisata, ekonomi kreatif dan pertukaran budaya antarnegara.
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu, Siti Nugraha Mauludiah, mengatakan, program ini dirancang untuk meningkatkan peran gastronomi Indonesia sebagai alat diplomasi yang kuat, melampaui batas dan memupuk persatuan.
"Dengan merayakan tradisi kuliner Indonesia dan Thailand, kita tidak hanya menghormati warisan bersama, tetapi juga membuka jalan untuk kolaborasi yang lebih dalam dan kontak antarmasyarakat yang lebih dekat," ucap Siti.
Sementara itu, Duta Besar Thailand untuk Indonesia, Prapan Disyatat, berharap kegiatan diplomatik antara Thailand dan Indonesia terus berlanjut. Bukan hanya bidang politik saja, tetapi kuliner dan budaya pun mampu meningkatkan kerja sama. "Saya harap hubungan diplomatik ini terus berjalan, apalagi bidang kuliner dan budaya menjadi bagian terpenting," ucapnya.
Dukungan pun dilontarkan oleh Rektor Unpad Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita yang siap mendukung hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Thailand. "Kami ada berbagai fakultas yang mampu mendukung program diplomatik ini. Akademisi pun siap membantu," tukas Arief.(M-2)