5 Bahaya Melewatkan Sarapan Pagi bagi Kesehatan Fisik dan Mental

4 hours ago 2
5 Bahaya Melewatkan Sarapan Pagi bagi Kesehatan Fisik dan Mental Melewatkan sarapan pagi dapat berdampak serius pada kesehatan. Ketahui lima akibat buruk tidak sarapan pagi dan pentingnya menjaga pola makan sehat.(freepik)

Sarapan merupakan salah satu aspek yang sangat penting, namun sering kali diabaikan. Sebenarnya, melewatkan waktu sarapan dapat berujung pada sejumlah masalah kesehatan, salah satunya adalah kurangnya energi untuk melakukan aktivitas harian.

Karena tubuh membutuhkan energi yang harus dipenuhi untuk bisa melakukan aktivitas harian yang sedang dijalani. Beberapa orang mengabaikan masalah ini karena tidak nafsu makan, terburu-buru, dan juga khawatir untuk mudah mengantuk. 

Padahal dengan melakukan sarapan setiap paginya, tubuh akan terhindar dari segala kesehatan, meningkatnya konsentrasi saat bekerja dan kadar makan siang akan jauh lebih sedikit karena terbantunya dengan sarapan pagi. 

5 dampak berbahaya apabila tidak melakukan sarapan pagi sebelum beraktivitas

1. Menurunkan Kadar Hormon Dalam Tubuh 

Penurunan hormon pada tubuh juga bisa menjadi salah satu efek dari tidak melakukan sarapan di pagi hari. Menunda waktu untuk makan terlalu lama dapat menyebabkan penurunan kadar glukosa yang berujung pada ketidakstabilan hormon. Sebagai catatan, konsentrasi kortisol (hormon yang terkait dengan stres) biasanya lebih tinggi pada pagi hari dan menurun seiring berjalannya waktu.

Memilih sarapan dengan nutrisi yang seimbang, terutama yang kaya akan karbohidrat, protein, dan lemak tak jenuh, dapat membantu tubuh mengatur produksi kortisol dengan menjaga kestabilan gula darah dan meminimalkan reaksi tubuh terhadap stres. Melewatkan sarapan mengakibatkan penurunan kadar gula darah, yang memicu peningkatan kortisol sebagai respons kompensasi.

2. Berisiko Mengalami Gangguan Suasana Hati 

Melewatkan sarapan pagi berpotensi sebabkan ketidakseimbangan hormon. Ketika hormon tidak seimbang, seseorang mungkin akan merasakan ketidaknyamanan atau lebih rentan terhadap perubahan emosional. Hal ini  menunjukkan bahwa baik secara teratur maupun tidak teratur melewatkan sarapan dikaitkan dengan depresi, tingkat kebahagiaan yang rendah, serta gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Ada sejumlah mekanisme yang dapat menjelaskan mengapa sarapan pagi berkontribusi dalam menjaga kesehatan mental. Contohnya, usai sarapan, karbohidrat yang masuk diubah menjadi glukosa, yang sangat penting dalam sintesis triptofan. Triptofan adalah asam amino yang diperlukan untuk menghasilkan serotonin, salah satu neurotransmitter yang berperan dalam pengelolaan suasana hati dan fungsi kognitif.

3. Merasa Lapar Berlebih di Siang Hari

Akibat tidak makan pagi, tubuh dapat mengalami rasa lapar yang berlebihan saat siang hari karena kekurangan gizi. Ini dapat memicu kebutuhan untuk mencari energi dengan cepat, sering kali melalui camilan atau makanan olahan. 

Setelah mengkonsumsi makanan tersebut, tubuh akan merasa terisi energi, namun merasa lapar kembali akan terjadi dalam waktu singkat. Jika pola ini terus terjadi, akan ada peningkatan risiko penambahan berat badan. 

4. Kadar Gula Tinggi 

Dampak buruk seseorang yang tidak melakukan sarapan pagi ternyata bisa mempengaruhi kadar gula. Hal ini menunjukkan bahwa makan sebelum pukul 8 pagi secara rutin memiliki kemungkinan lebih kecil terkena diabetes tipe 2 daripada mereka yang sarapan setelah pukul 9 pagi.

Untuk lakukan berbagai langkah dalam mengurangi yang kemungkinan bisa terkena diabetes tipe 2. Contohnya, konsisten berolahraga, konsumsi makanan gizi berimbang, dan konsumsi pola makan Mediterania.

5. Mengalami Sakit Kepala 

Penyakit yang disebabkan oleh tidak makan pagi, seperti dapat mengakibatkan pusing. Rasa sakit ini bisa bervariasi, mulai dari berdenyut, terlihat terus-menerus, sakit tajam, hingga rasa nyeri yang tumpul.

Pusing yang muncul karena kekurangan makanan menjadi sinyal bahwa tubuh perlu lebih banyak kalori untuk energi. Dalam kondisi seperti ini, mungkin sebagian orang mengalami penurunan kadar gula dalam darah, ketegangan otot, serta pelepasan hormon stres yang dapat menyebabkan sakit kepala.
 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |